Mengenal Sistem Gerak Manusia: Bingkai (Tulang),Sendi

Manusia memiliki kemampuan untuk bergerak dan melakukan aktivitas, seperti berjalan, berlari, melompat dan aktivitas lainnya. Kemampuan gerak manusia dipengaruhi oleh sistem gerak, yang merupakan hasil kerjasama yang harmonis antara organ-organ sistem gerak, misalnya rangka (tulang), sendi, dan otot.

Fungsi rangka (tulang) merupakan alat gerak pasif, yang dapat digerakkan jika dibantu oleh otot.

Fungsi otot adalah sebagai alat gerak aktif, yang dapat menggerakkan organ lain sehingga menghasilkan suatu gerak.

Sendi berfungsi sebagai penghubung antara tulang satu dengan tulang lainnya.

Bab Daftar ☰

Bingkai (Tulang)

Unsur pembentuk tulang adalah unsur kalsium berupa garam yang diawetkan oleh kalogen. Dalam pengkajian bentuk tulang dan rangka tubuh yang tersusun dapat mengalami kelainan yang disebabkan oleh kelainan yang dibawa sejak lahir, penyakit, faktor gizi, dan lain-lain.

Fungsi rangka tubuh

Kerangka memiliki fungsi penting bagi tubuh, misalnya sebagai berikut:

  1. Binaragawan
  2. Pembentuk tubuh
  3. Tempat melekatnya otot
  4. Pelindung bagian tubuh yang penting
  5. Penggerak pasif
  6. Tempat pembentukan sel darah merah

Kerangka manusia dapat dibagi menjadi 3 bagian

Bagian Tengkorak (Kepala)

Kepala terdiri dari beberapa tulang pipih yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.

Susunan tengkorak terdiri dari komponen-komponen berikut:

  • Tulang dahi
  • 1 saringan tulang
  • 2 tulang sobek
  • 2 Tulang Hidung
  • 2 tulang pipi
  • 2 tulang langit-langit
  • 2 Tulang Baji
  • 2 tulang telanjang
  • 2 tulang air mata
  • 2 Tulang rahang atas
  • 1 Tulang lidah
  • 1 tulang tengkorak
  • 2 Tulang atas

Bagian tubuh

Bagian Keagenan dibagi menjadi 5 kelompok

  1. Ada 33 ruas tulang belakang
  2. 12 pasang rusuk terdiri dari:
  3. 7 pasang tulang rusu sejati
  4. 3 pasang iga palsu
  5. 2 pasang iga mengambang
  6. Tulang dada, terdiri dari:
  7. Tulang hulu
  8. Tulang tubuh dan
  9. Tulang pedang
  10. Tali bahu terdiri dari:
  11. 2 tulang selangka (kiri dan kanan)
  12. 2 bilah bahu (kiri dan kanan)
  13. Cincin pinggul terdiri dari:
  14. 2 tulang duduk (kiri dan kanan)
  15. 2 tulang usus (kiri dan kanan)
  16. 2 tulang kemaluan (kiri dan kanan)

Bagian anggota badan

Anggota badan dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

1) Ekstremitas atas (tangan kiri dan kanan)

  • 2 tulang panggul
  • 2 tulang lengan atas
  • 2 hasta
  • 16 tulang pergelangan tangan
  • 10 tulang telapak tangan
  • 28 segmen sendi jari

2) Ekstremitas bawah (kaki kanan dan kiri), meliputi:

  • 2 tulang paha
  • 2 tulang tempurung lutut
  • 2 tempat tidur kering
  • 2 tulang betis
  • 14 tulang pergelangan kaki
  • 10 tulang telapak tangan
  • 28 ruas tulang jari kaki

Jenis dan fungsi tulang

Menurut jenis tulang yang terdapat pada tubuh manusia dapat dibedakan menjadi 2 kelompok :

A) Tulang rawan

Tulang rawan ini tersusun dari beberapa sel tulang rawan, ruang antar sel tulang rawan banyak mengandung bahan perekat dan kapur yang bersifat fleksibel. Tulang rawan banyak dimiliki oleh anak kecil maupun pada orang dewasa yaitu pada ujung tulang rusuk, laring, trakea, bronkus, hidung, telinga, anatar tulang belakang. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi.

B. Tulang keras

Pembentukan tulang keras disebabkan oleh sel-sel pembentuk tulang, atau yang disebut dengan osteoblas, ruas antara sel-sel tulang keras adalah kapur, dengan sedikit perekat, yang keras. Kapur dibentuk oleh kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium fosfat (Ca (PO4)2) yang dibawa oleh darah. Di dalam tulang keras terdapat havers yang didalamnya terdapat banyak pembuluh darah yang mengatur kehidupan sel-sel tulang. Tulang keras berfungsi dalam kerangka. Misalnya tulang paha, tulang lengan, tulang betis, dan tulang selangka.

Bentuk tulang

Berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menjadi 3 bentuk, diantaranya sebagai berikut :

1 # Tulang Pipa

Tulang pipa memiliki bentuk seperti pipa yang bulat, panjang dan bagian tengahnya menyerupai pipa. Di dalamnya berisi sumsum kuning. Contoh tulang pipa adalah tulang paha, tulang tengah, dan tulang lengan atas.

2 # tulang pipih

Bentuk tulang pipih atau pipih ini berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih. Contoh tulang pipih adalah tulang dada, tulang rusuk, dan tulang belikat.

3 # tulang pendek

Bentuk tulang pendek pendek dan lengket, bagian dalam tulang mengandung sumsum merah. Contohnya seperti tulang belakang, tulang pergelangan kaki dan tulang pergelangan tangan.

Beberapa jenis kelainan pada tulang (Orde)

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya gangguan atau kelainan pada tulang, seperti kelainan sejak lahir, faktor makanan atau minuman, faktor penyakit menular dan kebiasaan postur tubuh yang salah.

Beberapa kelainan pada rangka atau tulang tubuh, sebagai berikut:

  1. Skoliosis , adalah kelainan pada tulang belakang yang melengkung ke samping. Hal ini dapat terjadi pada orang yang menderita penyakit jantung yang menahan rasa sakit dengan memiringkan tubuh ke samping, sehingga tulang punggungnya miring.
  2. Rakhitis , adalah kelainan pada tulang yang disebabkan oleh kekurangan sumber vitamin D, yang menyebabkan tulang kaki berbentuk seperti huruf X atau O.
  3. Lordosis , merupakan kelainan pada tulang punggung yang mengalami pembengkokan ke arah belakang, hal ini disebabkan oleh kebiasaan buruk tidur dengan penyangga pinggang.
  4. Kifosis yaitu kelainan pada tulang belakang yang membungkuk ke depan, hal ini bisa terjadi karena kebiasaan duduk atau bekerja dengan posisi membungkuk.
  5. Polio , adalah kanker tulang yang disebabkan oleh infeksi virus, sehingga tulang menjadi terpotong-potong dan tidak normal.

Sendi

Di dalam tubuh manusia terdapat lebih dari 200 tulang yang saling berhubungan. Hubungan antar tulang disebut persendian atau artikulasi. Sendi memiliki peran yang sangat penting dalam sistem gerak manusia. Berdasarkan sifat geraknya persendian dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :

A) Sendi Mati

Sendi mati adalah sendi yang tidak memiliki celah sendi sehingga tidak dapat terjadi pergerakan. Contoh sendi mati adalah sendi antara tulang tengkorak.

B) Sendi Gerak

Sendi adalah persendian yang terjadi pada satu tulang dengan tulang lainnya yang tidak terhubung dengan jaringan sehingga menimbulkan gerakan bebas. Dalam gerak sendi dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu :

  1. Sendi engsel, adalah sendi yang dapat digerakkan satu arah. Misalnya persendian antara tulang paha dan tulang betis, persendian antara tulang lengan dengan hasta.
  2. Rotating Joint, adalah sambungan yang dapat diputar. Misalnya persendian antara vertebra servikal dengan atlas, persendian antara cubit dan tulang pemetik.
  3. Sendi pelana, adalah persendian yang dapat digerakkan dengan baik Misalnya persendian pada ibu jari, persendian antara tulang pergelangan tangan dengan tulang telapak tangan.
  4. Sendi Peluru, adalah sendi yang dapat digerakkan ke segala arah. Misalnya persendian antara gelang bahu dengan tulang lengan atas, persendian antara tulang pinggul dan tulang paha.

C. Sendi kaku

Sendi kaku adalah sendi yang terdiri dari ujung-ujung tulang rawan, sehingga masih dapat terjadi gerak kaku, misalnya sendi antar sendi kaku.

Otot

Otot pada manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek, bagian tengah menggembung dan mengeras. Otot yang memendek dapat menyebabkan tulang yang dilekatkan oleh otot tersebut tertarik dan terangkat. Dengan adanya kontraksi salah satu otot dapat menyebabkan tulang hanya bergerak ke satu arah tertentu, untuk dapat kembali ke tempat semula, harus ada otot yang bereaksi. Oleh karena itu, dibutuhkan setidaknya dua jenis otot dengan kinerja yang berbeda.

Otot dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sebagai berikut:

A) Berdasarkan cara kerjanya

1 # Otot Antagonis

Otot inilah yang menyebabkan terjadinya gerak antagonis atau lebih sering disebut dengan gerak otot lawan. Contoh gerakan otot antagonis adalah kerja otot bisep dan trisep pada lengan atas dan bawah.

Otot bisep adalah otot yang memiliki dua tendon (ujung) yang menempel pada tulang dan terletak di tulang lengan atas di depan. Sedangkan otot trisep adalah otot yang memiliki tiga tendon (ujung) yang menempel pada tulang dan terletak di lengan atas punggung.

Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan trisep bereaksi. Dan untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep bereaksi.

2 # Otot sinergis

Otot ini menyebabkan gerakan sinergis, yaitu gerakan bersamaan dalam satu arah. Jadi, kedua otot ini berkontraksi dan berelaksasi secara bersamaan. Contoh gerakan otot sinergis adalah gerakan tangan, telungkup.

Gerakan ini terjadi karena adanya kerjasama antara otot pronator teres dengan otot quadratus protator. Contoh lain adalah gerak tulang rusuk akibat kerja sama otot antar tulang rusuk saat manusia bernafas.

B) Menurut bentuk dan cara kerjanya

1) Otot polos

Ciri-ciri otot polos adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki satu inti sel.
  2. Berbentuk gelendong, dengan kedua ujungnya meruncing dan menonjol di tengah.
  3. Terletak di otot usus, otot saluran peredaran darah, otot saluran kemih, dll.
  4. Tidak memiliki garis melintang (polos).
  5. Bekerja di luar kesadaran, yang berarti tidak di bawah perintah otak

2) Otot Lurik

Ciri-ciri otot lurik adalah sebagai berikut:

  1. Berbentuk silinder dan memanjang.
  2. Memiliki banyak inti sel.
  3. Ditemukan pada otot paha, otot betis, dan otot dada.
  4. Garis silang yang terlihat tersusun seperti daerah gelap dan terang berselang-seling
  5. Bekerja di bawah kesadaran, Otot bekerja atas perintah otak.

3) Otot jantung

Ciri-ciri otot jantung adalah sebagai berikut:

  1. Kerja otot jantung tidak dapat dikendalikan oleh kehendak kita, tetapi bekerja sesuai dengan gerak jantung.
  2. Otot jantung ini hanya terdapat di jantung. Strukturnya sama dengan otot lurik, cahaya gelap bergantian dan percabangan sel berselang.

Otot jantung menurut bentuknya seperti otot lurik dan dari cara kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu disebut otot khusus.

Kelainan otot

Kelainan pada otot manusia dapat disebabkan karena banyaknya gerak dan kerja otot. Hal ini terjadi karena adanya gangguan dari faktor luar dan faktor internal. Faktor eksternal disebabkan oleh penyakit dan penyakit. Dan sedangkan faktor dari dalam karena bawaan lahir atau terjadinya kesalahan otot yang belum pernah dilatih.

Berikut macam-macam kelainan pada otot antara lain :

  1. Tetanus , adalah gangguan pada otot yang mengalami ketegangan terus menerus yang disebabkan oleh racun bakteri.
  2. Leher kaku atau kaku , adalah gangguan otot yang terjadi akibat gerakan atau hentakan yang menyebabkan otot trapesius meradang.
  3. Atrofi , adalah kelainan otot yang menyebabkan otot mengecil akibat virus polio atau karena otot tidak berfungsi untuk gerak akibat kelumpuhan.
  4. Keseleo , adalah gangguan otot yang disebabkan oleh gerakan sinergis dari satu otot yang bekerja berlawanan arah.
  5. Kram , merupakan gangguan otot yang terjadi akibat aktivitas otot yang terus menerus sehingga otot menjadi kejang.