PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KESADARAN DIRI

Seperti yang telah kita jelaskan pada artikel sebelumnya, kecerdasan emosional atau Emotional Intelligence adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri. Tidak hanya itu, kecerdasan emosional juga membantu kita dalam mempengaruhi emosi orang lain. Inilah sebabnya mengapa kecerdasan emosional merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dimiliki setiap orang, karena tidak hanya mengendalikan emosi diri sendiri tetapi juga orang lain.

Banyak orang mengatakan bahwa kecerdasan emosional sangat dibutuhkan oleh semua manajer. Eits! Padahal kecerdasan ini bukan hanya untuk pemimpin, rekan kerja. Namun, kecerdasan emosional sangat penting untuk dimiliki setiap orang, termasuk saya sendiri dan rekan-rekan Career Advice saya dimanapun mereka berada. Kecerdasan Emosional perlu diterapkan dimanapun kita berada, baik di tempat kerja, rumah, maupun di lingkungan apapun dalam kehidupan kita.

Kecerdasan emosional ini dapat dibentuk dan dilatih. Untuk dapat memiliki kecerdasan emosional yang baik, kita perlu memiliki satu keterampilan utama dalam hidup. Apakah itu? jawabannya adalah self-awareness atau kesadaran diri.

Apa yang dimaksud dengan kesadaran diri? Berawal dari kata dasar “sadar” yang berarti merasakan, mengetahui, dan memahami. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kesadaran diri adalah kesadaran yang dimiliki seseorang terhadap kondisinya sendiri. Jadi melalui kesadaran diri, kita dapat mengembangkan pikiran melalui emosi dan perasaan yang kita miliki.

Lalu apa hubungan antara kecerdasan emosional dengan kesadaran diri? Kesadaran diri sebagai keterampilan utama yang perlu kita miliki akan membantu kita untuk memahami semua peristiwa yang terjadi dalam hidup. Ketika hidup memberi kita tantangan, kita dituntut untuk memiliki tanggung jawab atas semua emosi dan reaksi yang kita berikan terhadap tantangan tersebut, ini adalah bentuk kesadaran diri. Setelah itu, kesadaran diri akan membantu kita menyadari keadaan emosional ketika kita harus menghadapi tantangan tersebut.

Secara bersamaan, kita menyadari semua kemampuan kita sendiri dan menyadari semua keadaan emosional yang kita keluarkan untuk menghadapi tantangan ini. Pada titik ini, apakah hubungan antara kecerdasan emosional dan kesadaran diri sudah terlihat ? Kedua hal ini akan membentuk perilaku kita dalam menghadapi setiap peristiwa yang terjadi sehari-hari.

Itulah mengapa banyak orang yang mengatakan bahwa kecerdasan emosional sangat penting dimiliki oleh manajer atau pemimpin, karena mereka adalah orang yang bertanggung jawab untuk memimpin banyak orang dan memberikan contoh yang baik bagi karyawan atau anggota timnya. Padahal, jelas kecerdasan emosional perlu dimiliki oleh semua individu di dunia ini, dan semua itu perlu dimulai dari kesadaran diri yang dimiliki setiap individu.

Apakah ada pertanyaan yang dapat membantu meningkatkan kesadaran diri kita ? Tentu saja ada! Beberapa pertanyaan yang dapat kita ajukan pada diri sendiri adalah sebagai berikut:

– Perasaan apa yang saya miliki sekarang? Apakah saya marah, sedih, atau hanya kesal?

– Apakah interpretasi saya tentang peristiwa ini akurat sesuai dengan fakta atau ini hanya hasil pemikiran dari trauma masa lalu saya?

– Apakah saya menggunakan perasaan lain untuk menyembunyikan perasaan saya yang sebenarnya?

– Apakah yang saya lakukan benar dan tidak melanggar hukum? , Dan seterusnya.

Coba tanyakan pada diri Anda beberapa pertanyaan di atas, dengarkan kata hati Anda dan pahami kemampuan Anda sendiri, karena hanya kita yang bisa melakukannya.

Masalahnya, terkadang banyak orang yang sudah memiliki self-awareness yang sangat baik, namun tumbuh dan berkembang di lingkungan yang kurang mendukung kecerdasan emosionalnya. Jadi, banyak dari kita tidak pernah mengembangkan hubungan yang sehat dengan diri kita sendiri. Padahal, mereka belum menyadari pentingnya kesadaran diri. Jika kesadaran diri diabaikan, bagaimana seseorang dapat meningkatkan kecerdasan emosionalnya?

Situasi ini dapat membuka mata kita bahwa antara kecerdasan emosional dan kesadaran diri, keduanya saling berkaitan dan keduanya memiliki peran yang sangat penting.

Setelah mengetahui pentingnya kecerdasan emosional dan kesadaran diri, kita mengajak rekan-rekan Career Advice untuk belajar memahami dan memahami keadaan emosi rekan pembaca saat ini. Ketika kita dapat mengetahui dan memahami dengan baik tentang keadaan emosi yang mereka miliki sekarang, maka hal ini akan memudahkan kita untuk berpikir “pilihan atau tindakan apa yang harus saya ambil selanjutnya?” Mari kita simak penjelasan berikut.

1. Merasakan Sukacita atau Kebahagiaan.

Saat kita merasa senang, senang atau bahagia, ini menandakan bahwa hidup berjalan dengan sangat mudah dan sesuai dengan apa yang kita harapkan saat itu. Kegembiraan, kebahagiaan , kegembiraan, semangat dan penuh harapan, membuat kita lebih termotivasi oleh semua kehidupan.

Jika pembaca saat ini memiliki kondisi emosional seperti ini, maka berikan tindakan atau perilaku yang dapat membuat orang lain merasakan apa yang kita rasakan. Perasaan bahagia ini perlu kita sebarkan, karena dengan begitu kebahagiaan kita akan bertambah.

2. Merasa Sedih atau Terluka.

Kesedihan dan rasa sakit terjadi ketika seseorang telah menyakiti perasaan kita dan akhirnya kita menyadari bahwa tidak semua orang di dunia ini dapat memperlakukan diri kita dengan baik. Ada kalanya kita secara tidak sengaja menyakiti hati orang lain.

Di lain waktu, mungkin orang lain akan menyakiti kita. Jika rekan pembaca menyadari keadaan emosi ini, jangan balas dendam atau apapun yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Ingatlah bahwa kita semua adalah manusia yang melakukan kesalahan. Jika sekarang kita merasa sedih dan disakiti oleh orang lain, bisa jadi karena kita pernah melakukan hal yang sama kepada orang lain sebelumnya, baik disadari atau tidak.

3. Merasa Takut.

Ketakutan adalah sensasi yang masuk ke dalam tubuh kita ketika kita memikirkan sesuatu yang menantang atau luar biasa bagi kita. Misalnya, mendengar suara orang berjalan di luar ruangan, padahal kita tinggal sendiri di rumah. Atau, merasa takut dengan evaluasi pelatihan kerja yang akan disampaikan oleh manajer kita.

Ada banyak ketakutan yang terjadi dalam hidup kita, namun satu hal yang harus selalu diingat adalah bahwa setiap orang pasti pernah merasakan ketakutan, bukan hanya kita. Jadi, rasa takut adalah hal yang wajar dan kita tidak perlu bereaksi dengan tindakan atau perilaku yang berlebihan.

4. Merasa Marah.

Kemarahan adalah sensasi utama yang kita rasakan ketika sesuatu tidak berjalan seperti yang diharapkan. Marah juga merupakan hal yang sangat wajar, setiap orang pasti pernah marah. Namun, tahan semua emosi dalam diri Anda dengan bersikap tenang dan sabar. Jangan bertindak sembarangan apalagi gegabah. Kecerdasan emosional sangat dibutuhkan dalam perasaan marah ini. Jangan sampai amarah kita malah semakin merugikan diri kita sendiri dan orang lain.

5. Merasa bersalah.

Rasa bersalah adalah sensasi yang kita miliki ketika kita memiliki pikiran atau penilaian bahwa perilaku atau tindakan kita harus berbeda dari apa yang telah kita lakukan sebelumnya. Rasa bersalah memiliki dampak positif, karena kita dapat memiliki kesadaran diri yang lebih baik dan menghindari kesalahan yang sama di kemudian hari. Namun, rasa bersalah juga bisa berdampak negatif seperti, melakukan percobaan bunuh diri karena rasa bersalah yang sangat besar, dan jauhi itu, ya, rekan Career Advice!

6. Merasa Malu.

Yang terakhir adalah rasa malu, yaitu sensasi yang masuk ke tubuh kita ketika kita memiliki nilai dan pikiran negatif tentang diri kita pada tingkat yang mendasar. Misalnya, kita merasa malu untuk berbicara di depan umum karena merasa tidak pintar. Rasa malu memang sangat berguna agar kita terus melakukan hal-hal yang logis, sesuai akal dan manusiawi. Namun, rasa malu yang berlebihan hanya akan menghambat jalur karir kita.