Peran Linguistik Terapan Dalam Pembelajaran Bahasa: Setiap Guru Harus Mengetahui Hubungan Linguistik Terapan dalam Pembelajaran Bahasa

Linguistik terapan adalah subjek otonom dalam linguistik. Sebelum munculnya ilmu pengetahuan, tugas utamanya adalah mengoptimalkan fungsi bahasa dalam teks tradisional (eksegesis dan hermeneutika), sehingga dapat kita definisikan sebagai sudut pandang fungsional yang mempelajari dan mengembangkan cara untuk mengoptimalkan fungsi bahasa.

Kajian bahasa tidak hanya mencakup satu aspek saja, tetapi telah meluas ke bidang atau aspek di luar bahasa yang terkait dengan penggunaan bahasa dan kehidupan manusia.

Seperti yang dikatakan Baranov:

“Ini adalah penerapan pengetahuan ilmiah tentang struktur dan fungsi bahasa dalam disiplin non-linguistik dan di berbagai bidang aktivitas manusia praktis, serta pemahaman teoretis dari aktivitas semacam itu.”

Namun di sebagian besar negara barat istilah ini dikaitkan dengan perkembangan metode pengajaran bahasa dan teori penerjemahan.

Tujuan, sasaran, dan bidang utama linguistik terapan

Ini adalah disiplin ilmu independen.

Ini berkaitan dengan masalah bahasa di berbagai bidang aktivitas manusia, termasuk pemodelan proses kognisi, pelatihan bahasa, pembentukan deskripsi linguistik peraturan, dll.

Di satu sisi, bidang tertentu linguistik terapan dianggap sebagai bagian dari disiplin dalam bidang ilmiah yang baru terbentuk, yang disebut istilah umum Ilmu Komputer.

Model linguistik dipelajari dan diterapkan, seperti praktik pengajaran bahasa, teori pengaruh bicara, linguistik politik, dan “mengeksplorasi dan mengembangkan cara untuk mengoptimalkan fungsi bahasa.”

Tujuan khusus linguistik cararn adalah memecahkan masalah praktis dan kebutuhan masyarakat yang ditentukan oleh tahap perkembangan peradaban manusia saat ini di mana peran bahasa dan komunikasi verbal sangat meningkat.

Terlepas dari kenyataan, subjek dapat mengidentifikasi karakteristik umum:

Metode teladan peran terkemuka;

Teknik eksperimental terapan

Kombinasi kompleks dari berbagai ilmu:

Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa objek kajian linguistik terapan tidak lain adalah bahasa.

Setiap Guru Harus Mengetahui Hubungan Linguistik Terapan dalam Pembelajaran Bahasa

Linguistik terapan adalah bidang praktis. Ilmu ini dapat dilihat sebagai suatu disiplin ilmu baru yang dapat tumbuh dan dikenal. Kita dapat mengatakan bahwa leksikografi, terjemahan, patologi, dan terapi wicara adalah bagian dari mata pelajaran linguistik terapan. Mata pelajaran ini merupakan penghubung antara ahli bahasa, peneliti bahasa, dan pelaksana di lapangan yaitu guru.

Fokus utama adalah untuk menangani masalah bahasa kehidupan nyata

Seperti:

Mengajar dan mempelajari bahasa asing sebagai bahasa kedua,

  • Kebijakan bahasa:
  • Masalah ketidaksetaraan bahasa.
  • Penilaian program bahasa,
  • Pengukuran dan penilaian bahasa,
  • Terapi berbicara,

Dalam pengajaran bahasa ada istilah-istilah yang perlu dipahami dalam pengertian dan konsep yang tepat, pendekatan, metode. Pendekatan adalah seperangkat asumsi mengenai sifat bahasa dan pengajaran dan pembelajaran bahasa. Metode tersebut merupakan rencana yang menyeluruh dan sistematis.

Melalui metode bahasa linguistik terapan Kegiatan pembelajaran bahasa merupakan suatu upaya dimana peserta didik dapat mempelajari bahasa secara efektif dan efisien. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menetapkan strategi isi pembelajaran, dan menetapkan prosedur pengukuran hasil belajar.

Oleh karena itu, setiap guru harus memiliki keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran untuk setiap jenis kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat dalam setiap jenis kegiatan pembelajaran, pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Program pembelajaran bahasa yang komprehensif dan terpadu tidak bisa lepas dari memberikan masukan aspek kebahasaan dan budaya secara bersamaan. Hal ini perlu dilakukan agar siswa dapat menerapkan kecakapan linguistik dan keterampilan berbicara dalam konteks budaya.

Dalam proses pembelajaran bahasa, terdapat sejumlah variabel, baik yang bersifat linguistik maupun nonlinguistik, yang dapat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar.

Dengan demikian, dapat diterapkan linguistik yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa dalam bahasa kedua. Analisis kontrastif sangat berguna bagi pendidik dalam menentukan materi apa yang akan disampaikan dalam pembelajaran bahasa.