PERFEKSIONIS ADALAH SIFAT YANG HARUS DIHINDARI

Perfeksionisme adalah kualitas yang selalu menuntut dirinya untuk menjadi orang yang sempurna. Kita merasa bahwa perfeksionis dapat membuat kita menjadi orang yang lebih baik. Tapi, nyatanya, perfeksionis hanya membawa bahaya. Semakin kita berusaha menjadi sempurna, semakin kita merasa tidak enak.

Perfeksionis tidak akan membuat kita menjadi orang yang sempurna. Berdasarkan ilmu psikologi, perfeksionisme memiliki dua efek, yaitu efek positif dan efek negatif. Sikap perfeksionis menuntut untuk menghasilkan kinerja yang sempurna tanpa ada kekurangan dan membuat kita tidak pernah merasa puas sehingga selalu ingin mencapai hasil yang setinggi-tingginya. Pada akhirnya, jika kita tidak dapat menyadari hal ini, kita mengalami frustrasi.

Seorang psikolog terkenal berkata, “Jika kita lebih fokus pada bagaimana melakukan sesuatu daripada pekerjaan itu sendiri, maka kita akan menghadapi masalah.” Perfeksionis membuat seseorang memiliki standar yang tinggi, sehingga membuat kita takut menghadapi kegagalan . Kita selalu berusaha untuk lepas dari kegagalan, meskipun kegagalan adalah kesempatan untuk terus memperbaiki diri.

Menurut WHA (World Health Association), ada banyak orang yang menderita depresi berat dan mengalami gangguan kecemasan . Ini karena mereka tidak dapat memenuhi standar tinggi yang dibuat. Tentu, saya yakin rekan pembaca tidak ingin mengalami hal ini. Jika kita stres, kita tidak akan pernah bisa mencapai tujuan kita, bukan?