10 Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa Terbaik: Guru Harus Mengetahui Prinsip-Prinsip Belajar dan Mengajar Bahasa Untuk Hasil Yang Optimal

Prinsip Belajar dan Mengajar Bahasa adalah soal latihan. Guru bahasa dapat mengajarkan bahasa dengan memilih salah satu metode. Tetapi pengetahuan dan penerapan tertentu membantunya untuk mengajar bahasa yang sama secara efektif. Saat mengajar, guru harus mengingat peserta didik, kemampuan dan kapasitasnya untuk belajar dan terutama lingkungan belajarnya. Beberapa guru secara sadar menggunakan kata-kata bahasa Inggris yang sulit saat mengajar. Mereka melupakan kemampuan mental—dan daya cengkeram peserta didik. Jenis pengajaran seperti itu tidak baik.

Beberapa prinsip dasar Belajar dan Mengajar Bahasa dijelaskan pukulan:

Imitasi : Belajar bahasa apa pun didasarkan pada prinsip imitasi. Kita bisa melihat sejak kecil, bahasa dipelajari secara alami melalui peniruan. Ini terutama benar dalam kasus anak-anak kecil. Apa pun yang mereka lihat di sekitar mereka, mereka meniru hal-hal itu dengan cara yang sama. Terkadang bahkan kebiasaan yang salah dari guru dilakukan oleh

Anak-anak kecil:

Jika seorang guru memiliki pelafalan yang buruk, murid-muridnya pada tahap awal belajar bahasa akan mengambil standar pelafalan yang sama buruknya darinya. Tulisan tangan guru yang buruk juga dapat berdampak buruk pada siswa. Terlihat bahwa jika seorang guru memiliki kebiasaan menulis dengan tangan kiri, maka siswa di bawah asuhannya juga memperoleh kebiasaan menulis dengan tangan kiri.

Jadi guru yang diserahi tugas mengajar anak kecil harus pandai terus menerus, pas’ harus punya model jenis lafal. Tulisan tangannya harus sangat bagus. Saya harus memiliki kebiasaan yang baik. Semua ini akan berdampak sangat baik bagi tumbuh kembang kepribadian anak-anak kecil. Oleh karena itu, sangat disarankan agar guru yang benar-benar baik direkrut untuk mengajar anak-anak kecil di sekolah.

Latihan dan Latihan:

Belajar bahasa adalah proses pembentukan kebiasaan. Pengulangan membuat kebiasaan peserta didik. Untuk membuat proses pembentukan Kebiasaan Latihan terus menerus dan kerja bor secara sistematis diperlukan untuk itu. Semua keterampilan belajar bahasa seperti menulis, berbicara, mendengarkan hanya bisa didapat setelah latihan terus menerus. Jadi pembentukan kebiasaan adalah bagian inti dari pembelajaran bahasa.

Pendekatan Lisan:

Bahasa lebih terkait dengan mendengarkan dan berbicara. Kita bisa melihat ada banyak orang di dunia ini yang hanya bisa berbicara bahasa apapun tetapi mereka tidak bisa menulis bahasa tersebut. Jadi dalam pengajaran bahasa Inggris, pekerjaan lisan harus diberikan prioritas utama. Dalam linguistik cararn, penekanan diberikan pada karya lisan suatu bahasa.

Seleksi dan Gradasi:

Dalam pengajaran bahasa, pemilihan dan gradasi item sangat penting. Seleksi dapat dilakukan oleh guru sehubungan dengan item gramatikal, kosa kata dan struktur. Seleksi dan gradasi harus melibatkan frekuensi; mengajarkan kemampuan penerapan, kegunaan dll.

Pilihan; Pemilihan bahasa ‘didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

  • Frekuensi item bahasa yaitu, kemunculannya.
  • Rentang penerapan yaitu dalam berapa banyak konteks itu berlaku.
  • Cakupan —kata yang menyampaikan sejumlah arti misalnya makanan berdiri untuk makan malam, sarapan dll.
  • Availability – item-item yang dapat diajarkan dengan mudah, misalnya objek aktual yang tersedia di ruang kelas seperti meja, kursi, kapur, dll.
  • Ajarkan item kemampuan yang mudah dari sudut pandang pengajaran.
  • Item kemampuan belajar yang mudah dipelajari siswa harus diambil terlebih dahulu.

Gradasi :

Gradasi berarti menempatkan item bahasa dalam urutan presentasi. Jadi item sederhana yang memiliki lebih banyak kegunaan dan kemampuan mengajar yang lebih baik akan diurus. Gradasi melibatkan pengelompokan dan urutan. 1 ho prinsip dasar grading menurut W. Grouping:

  • Kelompokkan menurut suara misalnya bayar, bay, katakan, dll. Ini disebut pengelompokan fonetik.
  • Pengelompokan menurut kata-kata yang digunakan dalam situasi yang sama misalnya kata-kata yang berhubungan dengan kantor pos-master pos, tukang pos, dak, huruf. Ini disebut pengelompokan leksikal.
  • Pola kalimat yang mirip harus diajarkan bersama-sama misalnya, ini, yaitu buku saya, buku Anda dll Hal ini disebut pengelompokan tata bahasa.
  • Pengelompokan semantik yaitu, kata-kata yang menyampaikan arti yang sama dikelompokkan bersama misalnya tempat tinggal, gubuk, rumah, tenda dll.
  • Pengelompokan struktur-bagaimana item yang dipilih cocok satu sama lain: suara menjadi kata, kata menjadi frasa, frasa menjadi kalimat, dan kalimat menjadi konteks.

Urutan-Apa yang datang setelah apa?

  • Urutan leksikal-kata-kata yang mengikuti yang misalnya duduk, berdiri, datang, pergi.
  • Urutan Tata Bahasa-berarti strukturnya
  • berikut yang
  • VO Misalnya,

Saya sedang melempar bola.

Saya melempar bola kepada Anda.

  • Urutan semantik-Setiap kata memiliki sejumlah arti. Mereka diurutkan dan diajarkan pada kesempatan yang berbeda misalnya, kata ‘ada’

Pena itu ada. (Tempat)

Ada banyak pena. (Pengantar)

Motivasi atau Minat:

Motivasi atau minat sangat penting dalam proses belajar-mengajar. Bahasa dipelajari dengan cepat jika minat diciptakan di dalamnya. Jadi guru bahasa harus menggunakan berbagai jenis alat bantu untuk tujuan ini. Beberapa metode menarik seperti metode aktivitas metode play way juga dapat digunakan. Dengan demikian peserta didik tetap terpikat dan mempelajari berbagai hal dengan sangat aktif. Mereka juga mampu menyimpan hal-hal itu dalam pikiran mereka untuk waktu yang lebih lama.

Guru Harus Mengetahui Prinsip-Prinsip Belajar dan Mengajar Bahasa Untuk Hasil Yang Optimal

Standar umum siswa yang buruk dalam bahasa Inggris adalah karena kurangnya minat. Banyak siswa belajar bahasa Inggris dengan setengah hati. Mereka menganggapnya sebagai kejahatan yang perlu. Guru-guru sendiri terlihat mengkritik bahasa Inggris di ruang kelas mereka, saya rendah dapatkah ada belajar-mengajar bahasa Inggris yang baik ketika guru dan yang diajar kurang tertarik ‘? Guru yang tidak bisa membuat pengajarannya menarik, sebaiknya berhenti dari profesi guru. Dia harus mampu menangani solusi sedemikian rupa sehingga; peserta didik harus menjadi tertarik baik dalam guru mereka dan materi pelajaran.

Cara Mengajar Alami:

Proses alami belajar bahasa harus diikuti. Mendengarkan dan berbicara harus mendahului membaca dan menulis. Guru harus lebih menekankan pada dua aspek pertama yaitu mendengarkan dan berbicara. Kemudian peserta didik akan mendapatkan perintah yang baik dalam membaca dan menulis bahasa. Beberapa orang berpendapat bahwa mendengarkan bahasa lain, kecuali bahasa ibu dipelajari sepenuhnya, berbahaya.

Bahasa harus dipelajari dalam Konteks dan Situasi Latar Belakang:

Bahasa diajarkan agar pembelajar mampu menggunakannya dalam situasi kehidupan sehari-hari. Item bahasa yang berbeda, katakanlah struktur kosa kata, dll. harus ditangani dalam konteks atau beberapa situasi yang tepat sehingga pelajar dapat menemukan mereka dekat dengan kehidupan.

Adopsi Beberapa Line of Pendekatan : Sementara mengajar bahasa asing, garis beberapa pendekatan harus diikuti karena membantu peserta didik dan guru banyak cara. Misalkan kelas yang akan diajarkan sebuah esai tentang Idul Fitri. Pertama-tama, harus ada kerja lisan dan setelah itu siswa dapat diminta untuk menulis beberapa kalimat pada topik dalam buku-buku catatan mereka. Praktek ejaan diberikan dari topik yang sama. Saat melakukan penerjemahan, kalimat pada topik “Eid” diberikan. Jadi pendekatan kita untuk bahasa akan banyak sisi. Dengan menghubungkan aspek yang berbeda dari bahasa, kita pasti bisa membuat belajar bahasa yang mudah, menarik dan berguna.

Pendekatan Seimbang:

Guru harus fokus bahwa aspek yang berbeda dari bahasa sepenuhnya diurus. Mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis harus sama-sama ditekankan. Setiap aspek memiliki kepentingannya sendiri. Tidaklah pantas jika seorang guru mengajarkan grammar dan mengabaikan hal-hal lain. Dengan cara yang sama, penekanan pada karya tulis saja tidak banyak membantu.

Harus ada koordinasi yang tepat dalam mengajar berbagai aspek bahasa asing. Dengan demikian, dalam mengajar pelajaran prosa, aspek tata bahasa dapat dibahas secara berdampingan. Saat melakukan komposisi tertulis, aspek lisan juga harus diperhatikan. Jadi semacam, keseimbangan antara berbagai aspek bahasa harus dipertahankan.