6 CARA MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT

Setelah sukses meluncurkan produk atau jasa yang kita buat, inilah saat yang paling ditunggu-tunggu oleh semua pelaku bisnis dan pengusaha. Apakah itu? Tentukan struktur harga produk yang kita jual. Semua produk yang diciptakan berperan sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi karyawan. Sekaligus, produk yang kita jual juga untuk kepentingan bisnis yang kita dirikan.

Menentukan harga produk sangat penting karena hal ini akan menentukan besarnya pendapatan dari pendapatan usaha kita dan mempersiapkan kesuksesan usaha kita di masa depan . Nah, pada artikel kali ini kita akan membagikan 6 cara menentukan harga jual produk yang tepat untuk rekan-rekan Career Advice yang telah kita rangkum dari website allbusiness. Mari kita simak penjelasan berikut.

1. Meninjau Kembali Target Pelanggan Kita.

Produk dan layanan yang diluncurkan dari bisnis kita akan dibeli, digunakan, atau dikonsumsi oleh pelanggan. Oleh karena itu, meninjau target pelanggan kita sangat penting, karena orang yang akan membeli produk kita adalah mereka.

Selain itu, kita juga perlu meninjau terkait fitur, harga, dan jenis produk yang kita luncurkan. Apakah semua itu masih relevan dengan target pelanggan kita di awal? Memikirkan hal ini sangat penting lho, Career Advice. Seperti yang kita ketahui bahwa dunia bisnis selalu menawarkan perubahan dari waktu ke waktu dengan sangat cepat. Jadi, jangan lupa untuk meninjau target pelanggan kita sebelumnya, menentukan harga jual produk yang tepat.

2. Tetapkan Harga Standar, Berikan Layanan Pertama dan Bangun Struktur Harga Secara Perlahan.

Untuk memahami permintaan pasar, kita harus melakukan riset untuk menentukan produk atau layanan apa yang akan kita luncurkan di pasar dunia. Namun, setelah barang dan jasa kita berhasil diluncurkan, kita juga perlu melakukan riset lagi. Apakah harga standar yang kita tetapkan sudah OK di pasaran?

Dalam hal ini, kita bisa memulainya dengan menjual produk ke salah satu klien yang membutuhkan produk kita. Bahkan kita juga bisa memberikan diskon agar calon konsumen lain juga tertarik untuk mencobanya. Setiap calon pelanggan pasti akan memilih salah satu produk dari penawaran paket yang kita tampilkan.

Semakin banyak pelanggan potensial mencoba produk kita, semakin banyak umpan balik yang kita dapatkan. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi kita untuk mengetahui kualitas apa yang perlu kita tingkatkan, dan keunggulan apa yang perlu kita pertahankan. Proses ini akan memudahkan kita dalam menentukan, “apakah kita akan tetap menggunakan harga standar awal atau menaikkan harga produk kita?”.

3. Mengevaluasi Pergerakan Kompetitor.

Namun, produk dan layanan yang kita buat tentu akan mengundang kehadiran kompetitor. Baik pesaing sudah hadir sebelum produk kita diluncurkan, atau pesaing muncul setelah produk kita masuk ke pasar.

Bagi kompetitor yang sudah ada sebelum hadirnya produk kita, ada baiknya untuk mengevaluasi pergerakan mereka hingga saat ini. Misalnya, berapa harga produk yang ditetapkan pesaing, bagaimana kualitas produk yang ditawarkan, apa yang membuat pelanggan jatuh cinta pada produknya? Dan seterusnya.

Bagaimana dengan produk baru yang muncul dari pesaing ketika produk kita muncul di pasaran? Mungkin mereka mulai meluncurkan produk yang sama karena tertarik dengan inovasi dan konsep bisnis yang kita miliki.

Dalam hal ini, kita perlu meninjau pergerakan pesaing. Misalnya, mengevaluasi lebih dalam tentang “apakah pelanggan akan kesulitan membedakan produk kita dari pesaing karena terlalu mirip?”

Melalui review seperti ini akan memudahkan kita dalam menentukan harga jual produk yang tepat. Jika harga produk kita lebih mahal dari produk pesaing, bisa dipastikan kualitas produk yang kita miliki lebih baik dari yang mereka miliki.

4. Ada Harga, Ada Kualitas.

Untuk menentukan apakah kita akan tetap menggunakan harga produk di awal atau haruskah kita menaikkan harga awal produk, kita bisa fokus pada hasil yang diberikan dari produk tersebut. Penting bagi kita untuk selalu berkomunikasi dengan pelanggan yang telah menggunakan produk kita, terutama pelanggan setia yang telah memuji kualitas produk.

Tidak ada salahnya jika kita mempertimbangkan untuk menaikkan harga, jika tingkat kepuasan pelanggan memang meningkat. Seiring dengan meningkatnya permintaan dan kredibilitas produk kita, harga produk juga perlu meningkat.

5. Hitung Analisis Biaya Pasokan atau Permintaan Produk Kita.

Nah, kali ini kita masuk ke bagian perhitungan. Sebelum kita menentukan harga jual suatu produk, sangat penting bagi para pelaku bisnis untuk mengetahui:

– Berapa banyak yang telah dibelanjakan dalam memproduksi suatu produk atau jasa kepada pelanggan?

– Berapa banyak yang kita keluarkan untuk membayar karyawan?

Setelah mengetahui biaya-biaya tersebut, coba cari tahu kembali tentang:

– Berapa harga jual produk yang dipasang oleh pesaing. Untuk bagian ini, kita dapat membuat tabel perbandingan dan menguraikan kelebihan dan kekurangan masing-masing produk. Tujuannya agar kita bisa melihat kualitas dari apa yang mereka miliki, tetapi kita tidak memilikinya, dan sebaliknya.

– Pikirkan juga, nilai atau kualitas apa yang kita tawarkan kepada pelanggan melalui produk ini?

Semua pertanyaan diatas dapat menjadi bahan pertimbangan bagi kita untuk menentukan harga jual produk yang tepat, dimana harga tersebut relevan dengan kualitas produk yang kita berikan pada setiap produk.

6. Menetapkan ROI (Pengembalian Investasi).

ROI atau Return on Investment dalam bahasa Indonesia adalah laba atau investasi . Nah, ROI ini adalah rasio uang yang diperoleh atau hilang dari suatu investasi, dan ini relatif terhadap jumlah uang yang telah diinvestasikan.

Intinya, kita perlu mempertimbangkan nilai investasi yang telah kita keluarkan dan menetapkan harga jual produk yang dapat memberikan ROI yang sama atau lebih. Dengan kata lain, kita harus mendapatkan pengembalian modal dari penjualan produk dengan jumlah minimal uang yang kita keluarkan untuk membuat produk tersebut.