Apa Itu Bahasa Dalam Pendidikan Dan Apa Fungsinya: Bahasa Dalam Pendidikan Dikaitkan Dengan Masyarakat, Perilaku Dan Budaya Bangsa

Bahasa Dalam Pendidikan berarti proses sistematis yang dicapai melalui proses belajar mengajar. Dalam linguistik kita mencapai tujuan ini melalui metode linguistik terapan. Ada 4 jenis bahasa yang penting:

Bahasa ibu : di mana tradisi diidentikkan dengan bahasa nasional atau bahasa resmi. Ini juga disebut pemerolehan bahasa pertama.

Bahasa kedua : yaitu bahasa non-pribumi di mana kedwibahasaan diakui dan didukung;

Bahasa asing : Bahasa yang dipelajari sebagian besar untuk kebutuhan budaya.

Bahasa klasik : jenis sekolah tempat mereka mengajar bahasa Latin dan/atau Yunani kuno;

Bahasa etnik : yaitu bahasa kelompok pendatang.

Konsep bahasa dalam pendidikan menyiratkan bahwa guru yang terlibat dalam pengajaran bahasa harus melanjutkan bersama dan menyepakati gagasan bahasa sebagai “bentuk” atau sebagai “tindakan sosial. Saat ini, pengetahuan bahasa asing bukanlah indikasi perkembangan intelektual setiap individu. Bahasa membuka peluang untuk pendidikan tinggi di luar negeri dan bahwa yang memiliki informasi, memiliki dunia. Ini adalah keindahan bahasa di mana Anda bisa mendapatkan teman baru, keterampilan baru, dan bepergian dengan mudah, dengan budaya dan tradisi negara lain.

Bahasa sebagai Pilar Utama Pendidikan Karakter

Sistem pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan pembangunan karakter. Karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain; Dengan demikian, karakter (sifat) dapat dipahami sebagai sikap, perilaku, dan perbuatan baik atau buruk yang berkaitan dengan norma-norma sosial.

Keberadaan bahasa merupakan keniscayaan bagi manusia, karena bahasa merupakan salah satu pembeda antara hewan dan manusia. Hal ini dikarenakan, hanya manusia yang memiliki bahasa. Maka dari itu patut mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Sang Pencipta.Pendidikan juga menentukan nasib dan masa depan suatu bangsa. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Dampaknya dapat dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Perkembangan tersebut memberikan dampak positif di satu sisi, namun di sisi lain berdampak negatif. Dampak positif dapat kita rasakan dalam hal kemudahan mendapatkan informasi melalui hadirnya dunia maya. Demikian pula dampak negatifnya dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari, seperti perubahan nilai dan norma dalam masyarakat.

Bahasa Dalam Pendidikan Dikaitkan Dengan Masyarakat, Perilaku Dan Budaya Bangsa

Hampir setiap saat kita menonton tayangan yang berhubungan dengan tindakan anarkis dari masyarakat kita. Kita sangat merindukan masyarakat yang memiliki sifat (karakter) yang ramah, santun dan toleran, seperti yang diajarkan oleh nenek moyang bangsa ini. Oleh karena itu, sangat relevan bagi Kemendiknas dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2011 dengan mengangkat tema “Pendidikan Karakter Sebagai Pilar Kebangkitan Nasional”.

Bahasa merupakan salah satu unsur budaya yang penting. Ungkapan “bahasa menunjukkan bangsa” telah terbukti. Melalui bahasa kita dapat mengetahui budaya dan pola pikir suatu masyarakat. Karakter seseorang tampak dari perilaku bahasanya, sebagaimana ditegaskan bahwa cara berpikir orang tersebut tercermin dalam bahasa yang digunakannya.

Kebijakan negara di bidang pendidikan didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

  • Pendidikan yang bersifat humanistik, mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan, kehidupan dan kesehatan manusia, pengembangan kepribadian yang bebas. Pendidikan kewarganegaraan, kerja keras, penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan, cinta alam, tanah air, keluarga;
  • Kesatuan ruang budaya dan pendidikan federal. Perlindungan dan pengembangan sistem pendidikan budaya nasional, tradisi dan kekhasan budaya daerah di negara multinasional;
  • Aksesibilitas universal dan kemampuan beradaptasi sistem pendidikan ke tingkat perkembangan dan pelatihan khusus siswa dan murid;
  • karakter pendidikan sekuler di lembaga pendidikan negara bagian dan kota;
  • kebebasan dan pluralisme dalam pendidikan;
  • Demokratis, karakter negara-publik dari manajemen pendidikan. Otonomi lembaga pendidikan.