Apakah Bahasa Tubuh Sangat Penting Saat Kita Berjejaring?

Siapa bilang bahasa tubuh tidak penting saat memperluas koneksi ? Bahkan, bahasa tubuh menjadi komunikasi yang sangat kuat ketika kita datang ke suatu acara, seperti konferensi. Di dalam gedung konferensi, tentunya kita ingin menambah kenalan atau koneksi dengan orang-orang penting dan sukses yang juga hadir disana. Mungkin kita akan bertanya-tanya, bagaimana komunikasi nonverbal seperti bahasa tubuh dapat membantu kita dalam memperluas jaringan?

Jawabannya, karena dalam tujuh detik pertama saat kita menghadiri dan memasuki gedung konferensi, peserta lain akan melihat secara visual tamu undangan lainnya. Artinya, orang-orang yang ada disana akan melihat dan memperhatikan kita secara visual, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengenal kita lebih jauh.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melatih dan mengontrol bahasa tubuh agar tubuh kita terus menyampaikan komunikasi nonverbal yang baik dan profesional , sehingga kita tidak melakukan kesalahan saat berjejaring. Menurut data dari website entrepreneur, ada 4 bahasa tubuh yang sangat penting untuk kita perhatikan saat kita berjejaring dimanapun dan kapanpun. Mari kita simak penjelasan berikut.

1. Pertahankan Kontak Mata.

Pasti kita semua pernah mendengar ungkapan “mata adalah jendela hati” bukan? Ya! Kontak mata merupakan tanda utama bahasa tubuh yang dapat diberikan secara langsung oleh seseorang kepada lawan interaksinya. Melalui kontak mata, kita dapat melihat emosi yang ada pada seseorang. Kita bisa mengetahui apakah orang tersebut sedang marah, malu, atau sedih.

Ada begitu banyak pemimpin bisnis dan pengusaha sukses di dunia ini yang memberikan kontak mata yang kuat dan meyakinkan mulai dari awal pertemuan mereka dengan orang lain. Mata mereka tidak pernah goyah dari mata lawan bicaranya, dan kontak mata seperti ini bisa membuat lawan bicara kita diperlakukan seperti seseorang yang spesial. Kontak mata yang konsisten akan membuat orang lain merasa seolah-olah mereka adalah orang yang paling penting di ruangan itu. Jangan mengalihkan pandangan kita ke sudut lain, ini hanya akan membuat orang lain tersinggung atau merasa diabaikan.

2. Pertahankan Sikap.

Bahasa tubuh kedua yang sangat perlu diperhatikan adalah sikap kita. Berikan sikap ramah dan terbuka untuk membuka obrolan ringan dengan lawan bicara kita. Jangan bersikap tidak ramah, seperti bersandar di dinding atau bersikap acuh tak acuh.

TIDAK! hindari hal ini karena sikap ini hanya membuat kita terlihat tidak profesional atau tidak serius dalam berinteraksi dengan orang lain. Logikanya, bagaimana kita bisa menambah koneksi kita, jika saat berinteraksi kita seperti tidak serius dan tidak ramah dalam menanggapi orang lain?

3. Perhatikan Gerakan Lengan.

Saat berjejaring dengan orang baru, coba perhatikan bagaimana gerakan lengan Anda? Apakah kita melipat tangan kita seperti kita sombong? Apakah lengan kita menunjukkan rasa bosan yang terselip di punggung kita? Atau apakah gerakan lengan kita menunjukkan pesan bahwa kita sangat tertarik dengan percakapan mereka?

Meski terlihat sepele, namun jangan remehkan gerakan lengan kita. Karena ketika kita menampilkan gerakan lengan yang memberikan bahasa tubuh ke alam bawah sadar bahwa kita tidak tertarik, ini akan memberikan kesan yang sangat buruk saat berjejaring.

4. Menjaga Ekspresi Wajah.

Ini juga merupakan bahasa tubuh yang sangat penting. Jangan lupa untuk menjaga ekspresi wajah yang sangat menarik. Menjaga ekspresi wajah akan memberikan kesan bahwa kita adalah orang yang sangat ramah. Misalnya, berikan senyuman terbaik yang kita miliki, tidak menguap ketika pihak lain sedang berdiskusi dengan kita, menonjolkan wajah-wajah yang bersemangat atau tertarik dengan cerita atau pengalaman menarik yang mereka sampaikan. Jangan lupa sesekali mengangguk sebagai tanda bahwa kita setuju dengan apa yang mereka katakan.

Keempat bahasa tubuh di atas memang terlihat sangat sederhana, namun mungkin praktiknya tidak akan semudah yang kita bayangkan. Apalagi jika kita belum pernah mempraktekkan bahasa tubuh yang baik di sebuah konferensi sebelumnya. Kita harus selalu ingat bahwa kesuksesan dalam berjejaring dapat ditentukan mulai dari bagaimana kita berjejaring pada kesempatan pertama dengan orang-orang yang kita anggap berpengaruh.