DEMENSIA FRONTOTEMPORER. FASE, GEJALA DAN PENGOBATAN: APA ITU DEMENSIA FRONTOTEMPORER?,GEJALA DEMENSIA DEMENSIA FRONTOTEMPORER

demensia frontotemporal adalah salah satu dari tiga sindrom yang disebabkan oleh degenerasi lobar frontotemporal, dan penyebab kedua yang paling umum dari awal – demensia onset setelah penyakit Alzheimer. Hal ini disebabkan oleh degradasi neuron lobus temporal, menyebabkan perubahan pada jalur yang menghubungkannya dan hilangnya pembawa pesan kimiawi. Seiring waktu, jaringan otak lobus frontal dan temporal menyusut.

Akibat kerusakan otak ini, gejala demensia frontotemporal meliputi perubahan kepribadian dan perilaku, serta kesulitan berbahasa.

APA ITU DEMENSIA FRONTOTEMPORER?

Demensia frontotemporal adalah nama sekelompok demensia progresif yang terutama memengaruhi kepribadian, perilaku, dan ucapan seseorang. Penyakit dalam kelompok ini meliputi:

  • penyakit Pick
  • Degenerasi lobus frontotemporal
  • Afasia progresif (masalah bicara)
  • Demensia semantik (masalah dalam memahami bahasa)
  • Degenerasi kortikobasal (termasuk penurunan mobilitas)

Tidak seperti bentuk lain dari demensia, pasien dengan demensia frontotemporal tidak mempengaruhi ingatan mereka sampai tahap penyakit selanjutnya. Di sisi lain, bentuk demensia ini menyerang orang di usia yang lebih muda: biasanya antara usia 40 dan 60 tahun.

GEJALA DEMENSIA DEMENSIA FRONTOTEMPORER

Dua gejala utama demensia frontotemporal adalah perubahan kepribadian dan hilangnya kemampuan untuk mengekspresikan dan memahami bahasa.

Perubahan kepribadian

Penyakit ini mempengaruhi bagian depan dan kanan otak, yang mengontrol penilaian, kepribadian, dan kemampuan kita untuk menangani tugas-tugas kompleks. Individu dengan bentuk demensia ini mungkin mulai berperilaku tidak pantas di tempat umum atau ketika mereka bersama orang yang tidak dikenal. Keterampilan sosial seperti sentuhan dan empati bisa hilang. Dia mungkin kehilangan minat dalam segala hal, atau tiba-tiba Anda mungkin perlu aktif sepanjang waktu. Seringkali orang kehilangan kemampuan untuk membuat keputusan yang aman dan terinformasi tentang tugas, seperti mengendalikan keuangan mereka atau mengemudikan mobil. Ketika masalah perilaku sangat jelas, bentuk demensia ini mungkin menyerupai depresi, skizofrenia, atau gangguan bipolar.

Perubahan bicara/bahasa

Penyakit ini juga mempengaruhi cara seseorang menggunakan dan memahami bahasa.

  • Demensia semantik: Mengacu pada efek penyakit pada lobus temporal di kedua sisi otak. Wilayah otak ini mengontrol bagaimana kita memahami dan mengenali kata-kata, wajah, dan artinya. Seseorang dengan gejala ini mengalami kesulitan berkomunikasi, menggunakan kata-kata dengan benar dan memahami apa yang dikatakan orang lain.
  • Afasia progresif primer: Mengacu pada efek penyakit pada sisi kiri otak. Wilayah otak ini mengontrol cara kita menyusun kata-kata dan mengungkapkan makna. Individu mengalami kesulitan menemukan dan menggunakan kata-kata yang tepat untuk menjelaskan diri mereka sendiri.

PERAWATAN YANG MUNGKIN

Sayangnya, tidak ada pengobatan obat kuratif yang diketahui untuk penyakit ini. Obat-obatan yang digunakan pada demensia lain seperti Alzheimer tidak memberikan manfaat terapeutik bagi pasien dengan demensia frontotemporal. Oleh karena itu, mungkin perlu, menurut evolusi klinis masing-masing pasien, untuk mengobati gejala perilaku (misalnya, SSRI untuk depresi; neuroleptik atipikal untuk agresivitas, dll.).

Di sisi lain, pengobatan baru mulai dikembangkan dengan teknologi baru, tidak hanya dalam deteksi dini, tetapi juga dalam pengobatan mereka melalui perangkat lunak stimulasi kognitif, yang meningkatkan kualitas hidup pasien. Program-program ini biasanya memiliki beberapa tingkat kesulitan dan tujuannya adalah untuk meningkatkan aspek-aspek seperti perhatian, persepsi atau penalaran. Anda akan mendapatkan pilihan terbaik dari jenis perawatan ini di Denken Center di Barcelona

Realitas virtual memungkinkan perendaman progresif pasien dalam lingkungan virtual untuk mencapai rehabilitasi tidak hanya neuropsikologis tetapi juga motorik. Selain itu, baik teknologi ini maupun program komputer memungkinkan evaluasi perkembangan pasien.