Apa itu kaligrafi

Istilah kaligrafi berasal dari kata Yunani kalligraphia. Ada dua makna konsep yang dikenali.
Di satu sisi, nama kaligrafi diberikan kepada seni, yang terdiri dari tulisan menciptakan huruf yang dibentuk dengan benar dan dengan rasa estetika sesuai gaya yang berbeda. Oleh karena itu, kaligrafi melampaui keterbacaan: ia tidak hanya menunjukkan fakta bahwa huruf dipahami, karena ia berupaya menciptakan keindahan dalam tindakan menulis itu sendiri.

Asal usul kaligrafi terletak pada aksara Cina. Dalam budaya raksasa Asia, kemunculan ideogram cukup penting dan, khususnya, memiliki konotasi simbolik.

Di dunia Barat, kaligrafi berasal dari alfabet Latin, yang pernah digunakan oleh agama abad pertengahan pada perkamen. Seiring waktu, disiplin telah kehilangan tempatnya, setidaknya setiap hari.

Penciptaan pers berarti bahwa kaligrafi, seni manual, ditinggalkan. Belakangan, bolpoin, mesin ketik, dan komputer akhirnya membatasi tulisan tangan pada ruang yang sangat langka. Saat ini, kaligrafi digunakan sebagai metode ekspresi artistik yang menghubungkan gambar dengan tulisan.

Di sisi lain, kaligrafi adalah seperangkat karakteristik yang menentukan cara menulis seseorang. Seorang ahli kaligrafi, ketika membandingkan dokumen yang berbeda, dapat menemukan penulisnya masing-masing, hanya dengan mempelajari kaligrafi.

Ada orang yang memastikan bahwa ketika orang menulis dan menunjukkan tulisan tangannya, mereka meninggalkan jejak kepribadian mereka dalam huruf yang mereka buat. Dengan cara ini, dapat dikatakan bahwa seseorang adalah insecure atau kekerasan, misalnya berdasarkan sifatnya.