Macam-Macam Jaringan Pada Hewan

Dalam pertukaran materi dengan lingkungan, sel-sel hewan memiliki kesamaan. Misalnya, untuk mendapatkan energi, dari nutrisi organik, untuk berkembang biak, mendeteksi, dan merespons rangsangan dari lingkungan dengan segera.

Secara umum, hewan memulai kehidupan sebagai sel tunggal yang terbagi menjadi dua sel. Selanjutnya, setiap sel membelah lagi menjadi empat sel. Dan seterusnya, proses pembagian ini.

Dimana sel-sel yang memiliki fungsi khusus, kemudian dikelompokkan membentuk jaringan. Kali ini portal-ilmu.com akan membahas tentang jaringan hewan vertebrata. Selain itu, akan dikaitkan dengan fungsinya.

Tubuh vertebrata ini terdiri dari empat tingkat organisasi kehidupan. Tingkatan organisme tersebut adalah , jaringan, organ, dan sistem organ. Dimana beberapa jenis sel yang menyusun tubuh vertebrata akan mengalami diferensiasi dan spesialisasi pada masa pertumbuhan dan perkembangan embrio.

Embrio kemudian berkembang dengan membentuk tiga lapisan embrio. Susunan lapisan embrio dari luar ke dalam disebut lapisan ektoderm, lapisan mesoderm, dan lapisan endoderm.

Selanjutnya seluruh bagian tubuh terbentuk dari hasil diferensiasi dan spesialisasi ketiga lapisan embrio (ektoderm, mesoderm, dan endoderm). Ektoderm ini selanjutnya berkembang menjadi sel kulit dan sistem saraf.

Mesoderm ini berkembang menjadi sel-sel dari organ antara ektoderm dan endoderm, misalnya pembuluh darah, otot, organ reproduksi, tulang, dan ginjal. Selanjutnya, endoderm ini berkembang menjadi sel-sel di saluran pernapasan, pencernaan, dan kelenjar yang membentuk sistem pernapasan dan pencernaan.

Setiap lapisan embrio ini membentuk beberapa jaringan. Jaringan primer yang terdapat dalam tubuh hewan bersel banyak, terdiri dari empat jenis. Jenis jaringan primer adalah jaringan pengikat, jaringan epitel, jaringan saraf, dan jaringan otot.

Jaringan epitel adalah jaringan yang berada di tepi suatu organ. Jaringan epitel ini berkembang dari lapisan embrio mesoderm, ektoderm, dan endoderm. Jaringan epitel ini berfungsi untuk filtrasi, difusi, sekresi, proteksi, lubrikasi, absorpsi, deformasi, pergerakan, penyimpanan, dan sintesis.

Jaringan pengikat ini berkembang dari lapisan mesoderm. Kemudian, membentuk jaringan ikat mesenkim atau embrional yang berdiferensiasi dan berspesialisasi dalam membentuk jaringan pengikat dewasa.

Jaringan pengikat berfungsi sebagai pengikat jaringan yang satu dengan jaringan yang lain, penguat, penyangga, kapur, penyimpanan lemak, kekebalan, dan transportasi. Selanjutnya jaringan otot merupakan jaringan yang mempunyai tugas untuk melakukan gerakan-gerakan pada tubuh makhluk hidup.

Jaringan otot ini berkembang dari lapisan mesoderm. Jaringan otot dibagi lagi menjadi tiga jenis jaringan otot, yaitu otot polos, otot jantung dan otot lurik.

Jaringan saraf memiliki tugas untuk menerima dan menyampaikan rangsangan atau impuls. Jaringan saraf ini berkembang dari lapisan mesoderm. Jaringan saraf terdiri dari neuron dan neuroglia. Selanjutnya berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi neuron motorik, neuron sensorik, dan neuron penghubung.

Kumpulan beberapa jaringan kemudian berkolaborasi dan mengkhususkan diri dalam pembentukan organ. Jaringan epitel yang melapisi kulit atau permukaan tubuh. Jaringan ikat padat terdiri dari serat kolagen padat dan kuat seperti pada otot dan ligamen.

Dimana, jaringan tulang keras terbentuk dari sel-sel yang memiliki matriks ekstravaskular yang keras. Sementara itu, jaringan tulang rawan terbentuk dari sel-sel yang memiliki matriks ekstraseluler yang lunak. Kemudian, jaringan otot ini terbentuk dari serat-serat yang mampu berkontraksi dalam rangka proses pergerakan tubuh.

Selanjutnya, jaringan saraf mengandung sel-sel saraf yang dapat merespon rangsangan yang diperoleh dari luar. Darah sebagai jaringan pendukung tersusun atas sel-sel dengan matriks cair.