Membaca dan Memahami Isi QS. Al-Kafirun: kosakata bahasa arab,Baca Hukum Tajwid di QS. al-Kafirun

ل يأيها لكافرون (1) لآ ا (2) لآ ابدون (3) لآ ا ابد ا (4) لآ ابدون (5) لكم لي (6)

(1) Qul yaa ayyuhal kaafiruun (a) (2) Laa a’budu maa ta’buduun (a) (3) Wa laumum ‘aabiduuna maa – a’bud (u) (4) Wa laa-‘ aabidummaa ‘abadtum ( 5) Wa laaumum’ aabiduuna maa a’bud u) (6) Lakum divonis oleh waliya pada (i)

Artinya : (1) Katakanlah: “Hai orang-orang kafir (2) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah (3) Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah (4) Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah ( 5) dan kamu tidak pernah (juga) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah (6) agamamu untukmu dan agamaku untukku.”

kosakata bahasa arab

لۡ

= katakan

لۡكَا

= kafir

لَآ

= Saya tidak menyembah

ابِدٞ

= seorang pemuja

ا / ا

= apa yang kamu / kamu sembah

لَكُمۡ

= untukmu agamamu

لِيَ

= dan bagiku agamaku

Baca Hukum Tajwid di QS. al-Kafirun

Saat membaca Al-Qur’an, tentunya kita harus mengawalinya dengan tata cara yang santun dan santun. Diantaranya adalah dengan membaca isti adzah atau ta awudz , diikuti dengan membaca basmalah . Kesopanan ini tentunya tidak bisa kita lepas dari belajar dan membaca QS. al-Kafirun di atas.

Dalam QS. al-Kafirun di atas, ada beberapa hukum tajwid yang perlu kita ketahui dan pelajari. Antara lain tentang hukum bacaan mad (panjang), qalqalah (memantul), ikhfa ( berdengung atau samar), dan idzhar (jelas).

Pertama , hukum membaca gila (panjang).

Bacaan gila (panjang) adalah bila tidak ada tanda baca fathah () bertemu dengan huruf aleph yang berharakat sukun ( ا ), lalu tanda baca kasrah () bertemu dengan huruf ya’ yang berharakat sukun ( ي ), serta tanda baca dhamah ( ) bertemu dengan huruf wawu yang memiliki komunitas sukun ( و )

Bacaan gila (panjang) di sini hanya ada dua ketukan, ada juga lima ketukan. Ini gila (panjang) membaca adalah dalam kalimat:

(dua ketukan) دي نكم, أعبد ما , تعب دو ن
(lima ketukan) و لآ أنا, قل يأ يها

Kedua , hukum membaca ikhfa ( berdengung atau samar)

Pembacaan Ikhfa (bersenandung atau samar) dalam QS. al-Kafirun ini adalah pertemuan nun sukun atau vokal tanwin ( ن / ) dengan satu huruf ikhfa bernomor 15. Dalam QS. al-Kafirun surat ini dimaksudkan ikhfa yaitu, huruf ta ‘( ت ). Bacaan ikhfa ‘ (samar atau dengung) ada pada kalimat:

ولآ أنت م ,

Ketiga , hukum melafalkan qalqalah (memantul)

Bacaan hukum Qalqalah (memantul) dalam QS. al-Kafirun termasuk dalam qalqalah Kubra , dimana huruf qalqalah , surat dal ( د ) terletak di akhir ayat. Bacaan qalqalah (memantul) ada dalam kalimat:

… أع بد 3

Keempat , hukum bacaan idzhar (jelas)

Untuk hukum pembacaan idzhar (jelas) dalam surat ini al-Kafirun, ada hukum pembacaan idzhar syafawi , yaitu ketika sukun mim surat ( م ) bertemu dengan huruf hijaiyah selain huruf mim ( م ) dan ba’ ( ب ). Bacaan idzhar ini ada pada kalimat:

لك م PLN ينك م و لي دين

Uraian Singkat QS. al-Kafirun

Surat al-Kafirun dalam Al-Qur’an menempati urutan ke 109 surat, surat ini masuk dalam kategori Surat Makkiyah , yaitu surat yang diturunkan di kota Mekkah. Surah al-Kafirun diturunkan setelah Surah al-Ma’un dan sebelum Surah al-Fiil, dan terdiri dari enam ayat. Nama al-Kafirun diberikan, karena diambil dari salah satu kata yang terdapat pada ayat pertama.

Surat al-Kafirun ini juga menceritakan kepada kita semua tentang hilangnya harapan kaum Quraisy Mekkah, dimana pada saat itu umat Islam tidak mau mengikuti atau mengganti keyakinan dan keyakinan yang telah mereka anut, dengan ajaran kaum Quraisy Mekah.

Nabi Muhammad SAW. menjunjung tinggi prinsip-prinsip dalam Islam. Ia tidak mau mengikuti ajakan ibadah kaum Quraisy, karena aturan dan tata cara beribadah antar pemeluk agama yang berbeda tidak boleh dicampuradukkan atau dipertukarkan sesuka hati.

Pesan Moral dalam QS. al-Kafirun

Dalam QS. al-Kafirun yang telah diuraikan di atas, tentunya jika kita ingin mengkaji bersama lebih mendalam, pasti ada beberapa pesan yang sangat bermanfaat bagi kita semua umat Islam. Lalu, apa saja pesan penting tersebut?

Pesan-pesan penting berikut terkandung dalam QS. al-Kafirun:

  1. Keyakinan dan keyakinan yang dianut oleh Islam tentunya berbeda dengan agama-agama lain.
  2. Walaupun berbeda keyakinan atau keyakinan, kita sebagai manusia harus tetap menjaga kerukunan, persaudaraan dan saling menghargai keyakinan orang lain yang berbeda, dan tidak boleh saling melecehkan.
  3. Perintah untuk menegakkan agama yang sudah dia yakini, tanpa menukarnya dengan agama lain
  4. Ajakan untuk selalu menjaga toleransi antar pemeluk agama yang berbeda keyakinan
  5. Islam mengakui adanya agama atau kepercayaan yang berbeda, tetapi tidak mengakui kebenarannya

Semoga dengan adanya pembahasan bacaan, penjelasan kosakata, uraian singkat, dan pesan moral yang terkandung dalam QS. al-Kafirun diatas, dapat memberikan motivasi dan semangat bagi kita semua untuk selalu menjaga toleransi, saling menghargai, bersatu padu dalam menjaga kerukunan umat beragama, berbangsa dan bernegara di negara kita tercinta ini.