Mencari Informasi Mengenai Tren Industri Saat Ini.

Sebelum melangkah jauh untuk membuat strategi bisnis baru, kita perlu mencari tahu tren apa yang sedang ‘terjadi’ atau hadir di industri kita. Pastinya kita tidak mau capek-capek merenovasi strategi bisnis kita, eh ternyata strategi baru yang kita buat sudah ketinggalan zaman. Itu hanya akan membuang waktu, tenaga dan tenaga kita.

Sebenarnya, merenovasi strategi bisnis bukan hanya tentang mengubah tampilan beberapa ruang kantor, tetapi juga tentang menciptakan strategi baru yang dapat mempertahankan keterlibatan pelanggan dan menarik pelanggan baru untuk lebih memilih produk dan layanan kita daripada apa yang ditawarkan pesaing kepada mereka.

Selain mencari tahu tentang tren yang sedang terjadi, kita perlu mempelajari apa yang menjadi kebutuhan pelanggan kita saat ini, bagaimana kebutuhan pelanggan dapat berkembang secara drastis, dan inovasi apa yang perlu kita tambahkan ke dalam strategi bisnis kita.

Bagaimana kita bisa mengetahuinya? Kita dapat membaca jurnal perdagangan, majalah konsumen, umpan balik yang disampaikan melalui telepon, email atau media sosial, menghadiri konferensi yang relevan dengan industri kita, dan sebagainya. Melalui metode ini, kita dapat memeriksa apa yang perlu kita perbarui dan poin penting apa yang hilang dari bisnis kita.

Intinya, kita perlu mencoba setiap peluang untuk bisa mendapatkan wawasan dan informasi penting sebelum kita merancang strategi bisnis baru. Jika rekan pembaca sudah memiliki informasi yang dibutuhkan, kini saatnya kita bergerak untuk menerapkan 3 cara di bawah ini agar perombakan strategi bisnis kita berjalan efektif.

1. Sebelum Merenovasi Strategi Bisnis, Kita Perlu Melihat Gambaran Keseluruhan.

Melanjutkan rencana sebelumnya, kini saatnya kita mulai merenovasi strategi bisnis. Namun, jika kita berencana untuk merobohkan semua strategi bisnis di awal, kita perlu memikirkannya lebih hati-hati. Pastikan kita memiliki gambaran lengkap tentang masa depan bisnis kita.

Jika kita tidak memiliki gambaran yang utuh, bagaimana kita bisa merenovasi strategi bisnis menjadi lebih baik? Jangan sampai kita merenovasi tanpa gambaran yang pasti, karena itu hanya akan menghancurkan bisnis kita.

Merenovasi strategi bisnis tanpa gambaran yang jelas ibarat berlayar tanpa peta dan tujuan yang jelas. Akibatnya, kita hanya membiarkan perahu layar kita terombang-ambing di lautan. Tentunya kita semua tidak ingin hal ini terjadi pada bisnis kita bukan?

2. Renovasi Asyik, Tapi Jangan Lupa Lakukan Perawatan Rutin.

Sebagus dan seindah apapun sebuah bangunan yang kita miliki, jika kita tidak menjaga dan merawatnya dengan baik, maka pada akhirnya bangunan tersebut akan terlihat terabaikan.

Masalahnya, kita seringkali terlalu bersemangat untuk merumuskan strategi bisnis baru dengan menambah proyek-proyek besar, namun di tengah-tengah kita sering kehilangan semangat. Tiba-tiba pikiran kita mandek dan gairah kita hilang begitu saja.

Akibatnya, strategi bisnis yang kita tambahkan tidak terurus karena kita tidak pernah memantaunya. Jika kita tidak pernah meninjau kembali strategi bisnis yang telah dibuat, maka renovasi bisnis tidak dapat berjalan dengan baik.

Logikanya, untuk apa merenovasi sesuatu jika pada akhirnya tidak berguna dan tidak terawat? Bukankah itu buang-buang waktu, uang dan tenaga? Tindakan ini hanya membuat kita jauh dari kata “produktif”.

3. Konsultasikan dengan Ahlinya, tapi Jangan Menyerah pada Bisnis Kita.

Memang, menyerahkan segalanya kepada ahlinya adalah ide yang sangat tepat. Ketika atap rumah kita bocor, otomatis kita akan mencari seseorang yang ahli atau handal dalam memperbaiki kebocoran tersebut. Tentu kita tidak akan sembarangan mencari tukang untuk memperbaiki rumah kita.

Tidak masalah jika kita ingin berkonsultasi dengan ahlinya, apa yang harus diperbaiki seperti atap yang bocor? Merek apa yang perlu kita beli untuk memperbaiki atap? Dan seterusnya. Namun, jangan sesekali menyerahkan kunci rumah kita kepada mereka. Ini sama dengan membiarkan mereka mengendalikan seluruh rumah kita.

Demikian pula dalam bisnis, tidak apa-apa jika kita ingin berdiskusi dan meminta bimbingan dari para ahli seperti, mentor bisnis. Namun, bukan berarti kita membiarkan mereka mengobrak-abrik semua strategi bisnis yang telah kita buat sebelumnya.