Perbedaan Pragmatisme dan Idealisme: Pramatisme x Idealisme,Apa itu Pragmatisme?

Pragmatisme berbeda dari idealisme dalam mengusulkan bahwa nilai ideologi atau proposisi ditentukan oleh dan kepraktisannya, sedangkan idealisme terutama berkaitan dengan efektivitas ideal di balik proposisi.

Istilah idealisme dan pragmatisme dapat memiliki beberapa arti yang berbeda, tetapi dalam kebanyakan interpretasi sudut pandang pragmatis berfokus pada keberadaan sebagaimana adanya dan bukan sebagaimana mestinya. Pragmatis melihat validitas teori berdasarkan hasil atau konsekuensinya, daripada cita-cita dan anteseden yang mendasarinya.

Pandangan pragmatis berpendapat bahwa penyelidikan tentang sifat dan keberadaan sesuatu harus dimulai “di media res”, yang dalam bahasa Latin berarti “di tengah-tengah benda”. Titik di mana pertanyaan dimulai tergantung pada prasangka yang ditentukan dan dikondisikan secara historis. Menurut pragmatisme, filsafat tidak mendahului analisis ilmiah, melainkan berlanjut dengannya. Filsafat seharusnya tidak mengatur dari atas, melainkan mengambil yang eksplisit dari standar praktik terbaik saat ini yang diterima.

Sebagai istilah filosofis deskriptif, “pragmatisme” pertama kali muncul di media, pada akhir abad ke-19, ketika William James menggunakannya dalam pidato yang diberikan di University of California. John Dewey adalah pendukung pragmatisme yang lebih baru yang tulisannya memiliki pengaruh signifikan pada pemikiran intelektual Amerika selama sebagian besar abad ke-20.

Ingin belajar Psikologi dengan menonton video ?

Klik di sini dan Berlangganan Saluran Youtube kita

Pramatisme x Idealisme

Pragmatisme dan idealisme adalah dua pendekatan filosofis yang berlawanan. Pragmatisme adalah pendekatan filosofis yang menilai teori atau keyakinan dalam hal keberhasilan penerapan praktisnya. Idealisme, di sisi lain, mengacu pada filosofi apa pun yang mengklaim bahwa realitas dibangun secara mental atau tidak material. Perbedaan mendasar antara pragmatisme dan idealisme adalah bahwa pragmatisme menganggap konsekuensi praktis dari suatu tindakan sebagai komponen utamanya, sedangkan idealisme menganggap entitas mental atau pikiran dan gagasan sebagai komponen utamanya.

Apa itu Pragmatisme?

Pragmatisme adalah pendekatan filosofis yang menilai teori atau keyakinan dalam hal keberhasilan penerapan praktisnya. Tradisi filosofis ini berkembang di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Charles Sanders Peirce dianggap sebagai pendiri tradisi ini. William James, George Hubert Mead dan John Dewey juga dianggap sebagai bek utama mereka. Bagi para pragmatis, berpikir adalah panduan untuk prediksi, pemecahan masalah, dan tindakan. Konsekuensi praktis dari suatu tindakan atau pemikiran adalah komponen utama pragmatisme.

Menurut para pragmatis, tema-tema yang lebih filosofis, seperti hakikat pengetahuan, konsep, sains, kepercayaan, dan bahasa dapat dilihat dari segi aplikasi praktisnya. Pragmatisme menekankan penerapan praktis dari pemikiran ini, bertindak berdasarkan pemikiran tersebut untuk mengujinya dalam eksperimen.

Apa itu idealisme?

Idealisme adalah istilah yang mengacu pada banyak posisi filosofis, seperti idealisme subjektif, idealisme objektif, idealisme absolut, dan idealisme transendental. Idealisme pada dasarnya dapat merujuk pada filosofi apa pun yang percaya bahwa realitas mendasar terdiri dari ide atau pemikiran. Jadi, menurut kaum idealis, mereka adalah entitas mental, bukan entitas fisik yang merupakan benda nyata. Idealisme adalah monisme, tetapi bertentangan langsung dengan kepercayaan lain, seperti materialisme, fisikisme, dan realisme.

Dalam wacana umum, idealisme juga bisa merujuk pada cita-cita tinggi seseorang; umumnya dianggap tidak praktis atau tidak dapat direalisasikan.

Apa perbedaan antara pragmatisme dan idealisme?

Definisi:

  • Pragmatisme adalah doktrin filosofis yang menilai teori atau keyakinan dalam hal keberhasilan penerapan praktisnya.
  • Idealisme mengacu pada filosofi apa pun yang menyatakan bahwa realitas, atau realitas, seperti yang kita ketahui, dibangun secara mental atau tidak material.

Komponen utama:

  • Pragmatisme menganggap konsekuensi praktis dari suatu tindakan sebagai komponen utamanya.
  • Idealisme menganggap entitas mental atau pikiran dan gagasan sebagai komponen utamanya.

Pikiran:

  • Pragmatisme menganggap pemikiran sebagai panduan untuk prediksi, pemecahan masalah dan tindakan.
  • Idealisme menganggap pikiran dan ide sebagai satu-satunya entitas yang nyata.