Banyak orang berpikir bahwa pola pikir kewirausahaan akan mendorong kita untuk menjadi kreatif, inovatif, selalu berpikir positif dan bersemangat untuk menghasilkan keuntungan. Lantas, haruskah anak-anak diajari tentang bagaimana seharusnya mereka menjadi wirausahawan atau bagaimana mereka harus mengenal dunia kapitalis sejak dini? Tentu saja hal ini masih menjadi perdebatan hingga saat ini.
Sebenarnya tanpa kita ajarkan pola pikir kewirausahaan kepada anak-anak, sebenarnya mereka sudah memiliki pola pikir itu sejak kecil, rekan-rekan. Misalnya, ketika orang tua memberikan mainan kepada anaknya, kita bisa melihat bagaimana anak sering memainkan mainan di luar cara yang dianjurkan atau memainkannya dengan cara yang lebih kreatif. Padahal mungkin cara memainkannya tidak seperti yang mereka lakukan. Dalam hal ini, kita dapat melihat betapa anak-anak adalah makhluk yang sangat kreatif!
Menurut Anna Burrell, pendiri dan CEO Twiggs & Co., “Sekarang lebih tepatnya bagaimana kita mengajar orang dewasa untuk menumbuhkan pola pikir kewirausahaan pada anak-anak, bukan dengan menentang atau menekan mereka?” Namun, sebelum kita benar-benar yakin untuk menumbuhkan pola pikir wirausaha pada anak, alangkah baiknya jika kita menyimak keutamaan pola pikir wirausaha terlebih dahulu, berikut ini.