Virus: Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Perkembangbiakan dan Peranannya dalam Biologi: Ciri-ciri Virus,Struktur Tubuh Virus

Sahabat portal IPA kali ini kita akan melanjutkan dengan materi IPA khususnya Biologi. Jika sebelumnya dijelaskan tentang keanekaragaman hayati . Kali ini kita akan belajar tentang virus. Perhatikan penjelasan di bawah ini yang akan menjelaskan banyak hal tentang pengertian, ciri, klasifikasi, perkembangbiakan dan peran virus dalam biologi .

Virus adalah bagian dari mikroorganisme. Dinamakan bagian dari mikroorganisme karena merupakan makhluk hidup yang ukurannya hanya beberapa mikro. Atau mungkin lebih kecil dari itu, karena 1 mikron sama dengan 0,001 mm.

Ciri-ciri Virus

Lalu apa saja ciri-ciri yang dimiliki oleh virus tersebut? Virus memiliki beberapa karakteristik. Ciri-ciri virus adalah :

  1. Virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat yang ditutupi oleh kapsid atau mantel protein. Asam nukleat ini adalah DNA atau RNA.
  2. Ukuran virus yang sangat kecil. Ukuran virus antara 25 – 300 nm. Untuk 1 nm adalah 10-9 m)
  3. Tubuh virus ini tidak berbentuk sel. Sehingga virus ini tidak memiliki inti sel, membran plasma, dan sitoplasma.
  4. Virus hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel hidup atau dikenal sebagai parasit intraseluler obligat.
  5. Virus adalah makhluk metaorganisme. Metaorganisme adalah bentuk peralihan antara benda mati atau memiliki sifat kristal dan makhluk hidup atau bereproduksi.
  6. Virus memiliki beberapa bentuk tubuh. Bentuk tubuh virus ini bulat, batang, bentuk T, dan silindris.

Struktur Tubuh Virus

Demikian ciri-ciri yang dimiliki oleh virus. Jika virus bukan sel. Bagaimana struktur tubuh virus? Secara umum struktur tubuh yang dimiliki oleh virus terdiri dari asam nukleat dan kapsid. Selain itu, virus juga memiliki struktur tambahan.

Asam nukleat ini terdiri dari DNA atau asam nukleat deoksiribo atau RNA atau asam ribonukleid. Penjelasan struktur tubuh yang dimiliki oleh virus dapat dijelaskan sebagai berikut.

kapsid . Kapsid merupakan bagian dari struktur tubuh virus yang merupakan lapisan penutup DNA atau RNA pada virus. Kapsid ini dapat ditemukan di kepala virus.

Kapsomer . Kapsomer adalah bagian dari struktur tubuh virus yang mengandung sejumlah kecil protein dan akan bergabung membentuk kapsid.

Pembungkus sel . Sel pembungkus adalah bagian dari struktur tubuh virus yang melapisi DNA atau RNA. Sel pembungkus ini mengandung lipoprotein atau lipid dan protein yang merupakan membran plasma dan berasal dari sel inang virus.

Selubung dan serat ekor . Selubung dan serabut ekor merupakan bagian dari struktur tubuh virus yang digunakan oleh virus untuk menempelkan tubuh pada sel inang.

Baca juga: Pengertian, Fungsi dan Jenis-Jenis Enzim

Klasifikasi Virus

Setelah memahami tentang struktur tubuh virus. Selanjutnya, bagaimana dengan klasifikasi virus? Penggolongan jenis virus didasarkan pada hal-hal tertentu, yaitu sebagai berikut.

1. Berdasarkan organisme yang diserang

Virus dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

Pertama , bakteriofag adalah virus yang menyerang sel bakteri. Contoh bakteriofag adalah virus T6, T4, dan T2.

Kedua , virus hewan adalah virus yang menyerang sel hewan. Virus ini, seperti Rhabdovirus yang dapat menyebabkan rabies pada anjing dan monyet, Rous Sarcoma Virus atau RSV yang dapat menyebabkan kanker pada ayam, dan Polloma yang dapat menyebabkan tumor.

Ketiga , virus tumbuhan adalah virus yang menyerang sel tumbuhan. Virus tanaman tersebut seperti virus tungro dapat menyebabkan penyakit pada tanaman padi, Citrus Vein Phloem Degeneration atau CVPD yang dapat menyebabkan penyakit pada jeruk, dan Tobacco Mozaic Virus atau TMV yang dapat menyebabkan mosaik atau bintik kuning pada tanaman tembakau.

2. Berdasarkan komposisi asam nukleat

Pengelompokan virus dapat dibedakan sebagai berikut.

Pertama , virus dengan DNA untai tunggal atau ssDNA, misalnya Parvovirus yang harus menginfeksi bersama Adenovirus agar dapat tumbuh.

Kedua , virus dengan DNA untai ganda atau dsDNA, misalnya Adenovirus yang dapat menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.

Ketiga , virus dengan RNA pita tunggal atau ssRNA positif, dimana virus ssRNA bertindak sebagai mRNA yang mengkode gen RNA pembawa pesan. Contoh virus dengan RNA pita tunggal atau ssRNA positif adalah Picorna, virus yang dapat menyebabkan polio.

Keempat , single band RNA atau ssRNA negatif, dimana pada virus ini ssRNA merupakan template mRNA. Contoh RNA pita tunggal adalah Rhabdovirus yang dapat menyebabkan rabies.

RNA pita ganda atau dsRNA, misalnya, Reovirus dapat menyebabkan diare. Pada penamaannya terdapat huruf ss yang merupakan kepanjangan dari rantai beruntai tunggal atau tunggal. Sedangkan ds adalah singkatan dari double stranded atau rantai ganda.

Sebelumnya telah disebutkan tentang bakteriofag. Bakteriofage adalah unit biologis paling sederhana yang dapat mereplikasi dirinya sendiri atau memperbanyak dirinya sendiri.

Tubuh bakteriofag ini terdiri dari kepala, ekor dan serat ekor. Ekor fag ini berfungsi sebagai alat infeksi ke sel inang. Proses infeksi dari bakteriofag pada sel bakteri juga digunakan oleh virus untuk berkembang biak.

Proses di atas dapat dibagi menjadi dua jenis. Jenis proses infeksi bakteriofag pada sel bakteri adalah lisogenik dan litik atau virulen.

Perbanyakan Virus

Selanjutnya, bagaimana penyebaran virus tersebut? Virus berkembang biak, virus harus menggunakan infeksi sel inangnya. Proses perkembangbiakan virus terdiri dari dua jenis, yaitu jenis litik dan lisogenik. Penjelasan dari masing-masing jenis tersebut adalah sebagai berikut.

Siklus litik

Dimana pada siklus litik, replikasi genom virus dapat menyebabkan kematian pada sel inang. Virus yang hanya dapat bereplikasi melalui siklus litik atau lisis disebut virus virulen. Siklus litik masih terbagi lagi. Dimana fase litik dibagi menjadi lima fase yaitu fase adsorpsi, fase injeksi atau penetrasi, fase sintesis, fase perakitan, dan fase lisis. Penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut.

  1. Fase adsorpsi. Fase ini dimulai dengan menempelnya ujung ekor virus ke dinding sel bakteri. Selanjutnya, enzim lisozim dilepaskan untuk melubangi dinding sel inang.
  2. Fase injeksi atau penetrasi. Fase ini adalah saat DNA atau RNA virus dimasukkan ke dalam sel inang. Virus tetap berada di ekor dan ekor di luar sel dan akan terpisah dan tidak berfungsi ketika injeksi DNA telah dilakukan.
  3. Fase sintesis. Fase ini merupakan fase dimana DNA virus yang mengandung enzim lisozim akan menghancurkan DNA bakteri. Selanjutnya meniru diri sendiri, melakukan sintesis protein sehingga membentuk bagian-bagian kapsid, antara lain serabut kepala, ekor dan ekor.
  4. Fase perakitan. Fase di mana bagian kapsid virus yang awalnya terpisah kemudian dirakit menjadi kapsid virus. Proses ini menyebabkan terbentuknya virus baru.
  5. Fase lisis. Fase di mana penghancuran sel inang atau lisis dan pelepasan virus baru yang akan menginfeksi sel inang lainnya, dan seterusnya.

Siklus lisogenik

Siklus lisogenik ini merupakan siklus replikasi genom virus tanpa merusak sel inang. Dengan demikian, virus berintegrasi ke dalam kromosom bakteri atau sel inang.

Fase awal dimana siklus lisogenik sama dengan siklus litik. Dimana melalui fase adsorpsi dan fase injeksi. Setelah melalui fase ini, maka akan melalui fase-fase berikut yaitu fase penggabungan, fase pembelahan, fase sintesis, fase perakitan, dan fase lisis. Penjelasan masing-masing fase adalah sebagai berikut.

Fase penggabungan adalah fase bergabungnya DNA virus dengan DNA bakteri. Akibatnya, bakteri yang terinfeksi akan memiliki DNA virus. Kemudian, fase pembelahan, dimana DNA virus yang bergabung dengan DNA bakteri menjadi tidak aktif atau profage.

Dalam kondisi ini, jika DNA bakteri bereplikasi, DNA virus yang tidak aktif juga akan bereplikasi. Fase sintesis, adalah fase dimana DNA virus yang aktif akan menghancurkan DNA bakteri. Kemudian, pisahkan diri Anda.

Selanjutnya, DNA virus akan mensintesis protein sel inang sekaligus menggandakan diri. Fase perakitan, fase di mana kapsid yang terbentuk dari protein sel inang dirakit menjadi kapsid virus.

Kemudian, DNA virus baru memasuki kapsid untuk membentuk virus baru. Fase lisis, adalah fase di mana lisis terjadi pada sel setelah pembentukan bakteri virus baru. Virus yang sudah terbentuk kemudian akan menyerang bakteri atau sel inang lainnya.

Peran Virus dalam Kehidupan Manusia

Apa peran virus dalam kehidupan makhluk hidup? Virus memiliki manfaat yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia dan hewan. Manfaat virus bagi manusia ada empat.

  1. Virus membuat zat antitoksin.
  2. Virus digunakan sebagai anti bakteri, misalnya pada produk makanan pengganggu bakteri yang telah diawetkan.
  3. Dalam pembuatan vaksin, seperti vaksin cacar, vaksin campak, dan vaksin polio.
  4. Virus untuk membuat insulin, seperti virus penyebab kanker, dapat ditransplantasikan ke gen yang memproduksi insulin ke dalam sel bakteri. Jadi, ketika sel bakteri bereplikasi, mereka juga memproduksi insulin.

Padahal virus tersebut memiliki manfaat yang bermanfaat bagi manusia. Namun, ada juga virus yang dapat membahayakan manusia. Virus berbahaya ini pada umumnya menyebabkan infeksi penyakit.

Virus yang dapat menyebabkan infeksi penyakit diklasifikasikan menjadi tiga kelompok. Pertama, virus yang menyebabkan penyakit pada manusia. Virus ini termasuk virus influenza yang dapat menyebabkan flu pada manusia.

Kemudian, Virus Ebola yang dapat menyebabkan penyakit Ebola pada manusia. Virus flu burung yang dapat menyebabkan virus flu burung. Human Immunodeficiency atau HIV yang dapat menyebabkan AIDS.

Terakhir, Poliavirus adalah virus yang dapat menyebabkan polio. Selain menyebabkan penyakit pada manusia, virus juga dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan tumbuhan.

Virus yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman adalah Virus Tungro yang dapat menyebabkan padi menjadi kerdil. Kemudian, Tobacco Mozaic Virus atau TMV merupakan virus yang dapat menyebabkan bercak mosaik pada daun tembakau.

Selain itu, Citrus Leprosis Virus atau CLV merupakan virus penyebab penyakit pada tanaman jeruk. Selain itu, virus dapat menyebabkan penyakit pada hewan. Virus tersebut adalah New Castle Disease atau NCD atau virus tetelo.

Kemudian, Adenovirus merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan pada hewan. Rhabdovirus adalah virus yang menyebabkan rabies pada kucing, monyet, dan anjing.

Demikian pemaparan Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Perkembangbiakan dan Peranan Virus dalam Biologi. Semoga artikel ini dapat membantu sahabat portal ilmu untuk memahami tentang virus. Selamat belajar.