Apa itu pendidikan inklusif?

Pernahkah Anda mendengar ungkapan “pendidikan inklusif”? Ini adalah topik yang banyak dibahas hari ini. Bagaimanapun, penyediaan pendidikan harus tersedia untuk semua warga negara, terlepas dari perbedaan sosial, fisik atau budaya.

Jadi jika Anda masih belum paham betul cara kerjanya dan pentingnya pendidikan inklusif, ikut kita! Pengetahuan ini sangat penting bagi seluruh masyarakat, tetapi terutama untuk para profesional dan mahasiswa Pedagogi , Psikologi dan bidang gelar sarjana.

Apa itu pendidikan inklusif?

Secara sederhana, pendidikan inklusif adalah proses pengajaran yang memahami individu secara global dan berupaya mengurangi ketidaksetaraan dalam suatu kelompok, menghindari diskriminasi. Ini adalah gerakan yang luas, yang mengakui kapasitas belajar setiap anak, remaja atau orang dewasa.

Ide tersebut mulai dibahas lebih kuat pada tahun 1998, dalam sebuah seminar di India dan sejak itu telah diterapkan di beberapa institusi di seluruh dunia.

Di sini, di Brasil, misalnya, Hukum Pedoman dan Dasar menjelaskan bahwa pendidikan dasar adalah hak setiap warga negara. Ini termasuk orang-orang dengan perbedaan dalam:

  • usia;
  • seks;
  • etnis;
  • bahasa;
  • cacat/cacat;
  • kelas sosial;
  • Kondisi kesehatan.

Bagaimana cara kerja pendidikan inklusif?

Orang dengan kebutuhan yang berbeda membutuhkan layanan yang berbeda. Itulah sebabnya pemerintah Brasil telah menciptakan lembaga-lembaga khusus selama bertahun-tahun, seperti Institut Konstan Benjamin (ditujukan untuk orang buta) dan Institut Nasional untuk Pendidikan Tuna Rungu.

Meskipun ruang-ruang ini penting bagi masyarakat, mereka tidak mendukung inklusi. Sebaliknya, mereka memisahkan orang ke dalam kelompok: berbeda dari yang normal. Dengan demikian, pendidikan inklusif hadir untuk menyatukan warga, menyediakan kondisi bagi setiap orang untuk belajar dalam ruang yang sama.

Namun, agar prosesnya berhasil, perlu melatih para profesional yang terlibat di bidang pendidikan, menciptakan metodologi pengajaran baru dan menyesuaikan struktur sekolah dan universitas. Dengan demikian, perbedaan dipahami dan dihargai, dan semua siswa belajar bersama, dalam proses yang dinamis.

Apa perbedaan antara pendidikan inklusif dan pendidikan khusus?

Pendidikan inklusif, seperti yang Anda lihat di topik sebelumnya, dikembangkan dalam lingkungan pengajaran reguler, di mana setiap siswa diterima. Apa yang terjadi adalah bahwa ruang mengalami adaptasi untuk menghadapi variasi tertentu dari masing-masing individu secara setara.

Pendidikan khusus, pada gilirannya, adalah yang diarahkan pada pembelajaran khusus orang-orang yang memiliki beberapa keterbatasan, baik fisik maupun psikologis. Pada umumnya diterapkan di ruang-ruang tersendiri, seperti lembaga-lembaga yang telah kita sebutkan tadi. Dengan kata lain, itu tidak menyediakan lingkungan yang beragam, atau pertukaran berbagai pengalaman.

Mengapa penting untuk mempromosikan inklusi dalam pendidikan?

Proses inklusi, terutama di masa kanak-kanak, membantu individu untuk secara sadar merefleksikan masyarakat. Ini mengajarinya untuk lebih toleran, membantu orang lain, memahami bahwa setiap orang belajar dengan caranya sendiri, hidup dengan realitas sosial lainnya, antara lain.

Pendidikan inklusif juga mempertimbangkan partisipasi keluarga dan tenaga kesehatan di lingkungan sekolah, sehingga menghasilkan interaksi yang luas antara semua agen pendidikan. Melalui kerjasama ini, populasi secara keseluruhan berkembang.

Nah, sekarang setelah Anda mengetahui apa itu pendidikan inklusif, bagaimana kalau mulai menerapkan konsep ini? Sarankan perubahan di sekolah atau universitas Anda, bicarakan dengan guru dan bagikan teks ini dengan teman-teman Anda. Dengan demikian, mereka juga dapat menjadi bagian dari gerakan ini dan menciptakan masyarakat yang lebih baik.