Pengertian Pertanian

Pertanian adalah seperangkat teknik untuk mengolah tanah yang dirancang untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas panen.

Kata pertanian berasal dari bahasa Latin agri yang menunjukkan “ladang” dan budaya yang identik dengan “budidaya atau budidaya”.

Pertanian, seperti yang kita kenal sekarang, berawal dari penemuan bajak pada 3500 SM. di Mesopotamia.

Mereka yang mempelajari ilmu terapan dan teknik pertanian disebut ahli agronomi atau agronomi.

Di sisi lain, petanilah yang mengerjakan tanah dan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk mengolah dan memperbarui tanah.

Pertanian dianggap, bersama dengan peternakan dan perikanan, merupakan kegiatan sektor ekonomi primer karena merupakan dasar dari makanan dan kehidupan masyarakat. Secara keseluruhan disebut dengan sektor pertanian. Sedangkan produk dari sektor ini disebut sebagai hasil pertanian.

Sejarah pertanian

Ada sisa-sisa yang berasal dari pertanian sebagai sarana subsisten berasal dari periode Neolitik (12.000 hingga 4000 SM). Dalam pengertian ini, itu adalah penemuan dan penggunaan bajak pada 3.500 SM. di Mesopotamia, inovasi terbesar dalam teknik bertani yang akan digantikan oleh pertanian modern.

Jenis pertanian

Jenis pertanian ditentukan oleh perluasannya, tujuannya, produk yang digunakan untuk penanaman dan tempatnya. Dengan cara ini jenis pertanian berikut dapat didefinisikan:

  • Pertanian intensif atau modern: pertanian yang memaksimalkan produktivitas jangka pendek untuk tujuan komersial.
  • Pertanian ekstensif atau tradisional: hormati jeda di tanah dan upayakan untuk memelihara tanaman mengikuti siklus alami musim.
  • Pertanian organik atau biologis: tolak semua produk sintetis dan agro-toksik untuk menumbuhkan tanah.
  • Pertanian subsisten: mereka menghasilkan apa yang diperlukan untuk penghidupan keluarga yang mengolah tanah tersebut.
  • Pertanian perkotaan: tren yang berusaha memanen makanan di kota-kota.
  • Pertanian berkelanjutan: mengawasi lingkungan dan memperbarui sumber daya alam.

Pertanian intensif

Pertanian intensif adalah nama lain dari pertanian modern dan merupakan salah satu yang mencari penggunaan terbaik dari tanah untuk meningkatkan produksinya. Untuk ini, penggunaan pupuk dan pestisida agrokimia, mekanisasi sistem budidaya dan jumlah panen yang lebih besar tanpa kerusakan tanah yang normal sering terjadi.

Pertanian organik atau organik.

Pertanian organik, ekologis, atau biologis berupaya meminimalkan penggunaan sumber daya tak terbarukan dan mempromosikan penggunaan pupuk dan pestisida yang berasal dari alam untuk budidaya lahan.

Dalam pengertian ini, pertanian organik juga berkelanjutan, karena bertanggung jawab dan cermat dalam merawat tanah dan sumber daya alam.

Pertanian berkelanjutan.

Pertanian berkelanjutan ditandai dengan produksi pangan dengan tetap melestarikan sumber daya alam, keanekaragaman hayati dan keanekaragaman budaya.

Ini dicapai melalui penggunaan komponen ekologi, teknis dan sosial yang meminimalkan kerusakan tanah yang berlebihan dan melindungi lingkungan, karakteristik dari semua pembangunan berkelanjutan.