Ingin Melanjutkan S2? Inilah Hal-Hal Yang Harus Anda Ketahui Dan Persiapkan: Tentukan Tujuan: Mengapa Harus Melanjutkan S2?,Harus Siap Belajar

Pendidikan penting bagi siapa saja? Setuju kan? Sebab, dengan pendidikan kita bisa melihat lebih jelas ‘masa depan yang lebih cerah’. Apalagi jika pendidikan yang Anda ambil semakin tinggi. Nah, bagi kamu yang sudah sukses mendapatkan gelar sarjana, sudah bisa kamu manfaatkan sebagai jembatan menuju kesuksesan.

Tapi, jika kamu masih suka belajar, tidak ada salahnya kamu kembali ke perguruan tinggi dengan melanjutkan studi S2. Jadi, Anda bisa mendapatkan gelar Magister atau Magister atau setara, setelah Anda lulus.

Namun, meskipun Anda sudah memiliki keinginan untuk melanjutkan studi S2, Anda mungkin masih merasa ragu atau ragu. Apakah akan mengambil sekolah pascasarjana atau tidak. Benarkah bisa memberikan manfaat untuk kehidupan nantinya. Bisakah kamu melakukannya dengan baik? Dan apa yang harus disiapkan?

Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin terlintas di benak Anda. Nah, untuk itu buat kamu yang masih bingung dengan hal-hal tentang S2 ini, kamu bisa menyimak dengan seksama artikel ini. Karena, kita akan mengulas sedikit tentang berbagai hal penting yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk memilih melanjutkan studi S2 Anda.

Bab Daftar ☰

Tentukan Tujuan: Mengapa Harus Melanjutkan S2?

Tentu saja, Anda harus tahu alasan untuk melanjutkan studi S2 Anda. Apakah Anda hanya ingin gelar? Apakah Anda masih suka belajar? Ingin menjadi dosen? Ingin lebih mudah diterima bekerja? Atau sebagai modal untuk mengajukan lamaran (kepada calon mertua)? wah wah…

Pelajari apakah cita-cita Anda bisa tercapai dengan menempuh studi S2. Jika Anda memang ingin menjadi dosen, maka tentu saja Anda harus terus menguasainya. Tetapi jika Anda mendapatkan S2 hanya untuk memudahkan mencari pekerjaan, maka Anda perlu lebih banyak pertimbangan.

Ingat, semakin tinggi gelar, semakin sedikit peluang kerja. Namun, tentunya tenaga kerja yang tersedia atau pesaing Anda juga lebih terbatas. Namun yang perlu diperhatikan adalah target lokasi kerja yang diinginkan.

Jika Anda berada di daerah yang jauh dari pusat industri dan perkantoran, dan tidak ingin berpindah tempat tinggal dari sana, maka gelar Magister Anda akan sulit digunakan untuk mencari pekerjaan. Sebab, hanya sedikit orang yang membutuhkan dan bersedia membayar mahal.

Namun jika sudah bekerja, bisa menanyakan tempat kerja, apakah ijazah berpengaruh untuk kenaikan pangkat.

Harus Siap Belajar

Melanjutkan studi S2 berarti Anda harus siap kembali menjadi mahasiswa. Artinya, Anda juga harus siap belajar. Kamu harus rajin belajar, membaca, dan membuat tugas. Jangan mengeluh sulit mengambil pelajaran karena berbagai alasan, seperti pekerjaan atau perawatan keluarga.

Tentukan Kursus yang Tepat

Menentukan gelar master itu penting agar nantinya gelar dan ilmu Anda bisa lebih tepat dan bermanfaat. Sebab, tidak sedikit orang yang salah menentukan jurusan S2, lalu menyesal atau harus kuliah lagi untuk jurusan lain yang berbeda.

Untuk menentukan jurusan Anda, ini kembali ke tujuan kuliah Anda. Jika ingin menjadi dosen, wajib mengambil mata kuliah linier (sejajar) dengan studi S1 ​​dan studi yang ingin diajarkan nanti. Pelajari tentang linearitas sehingga Anda dapat lebih memahaminya.

Jika Anda ingin memperkaya pengetahuan sesuai minat Anda, kenali minat Anda secara mendalam. Jangan lupa juga untuk mempertimbangkan kemampuan Anda. Jika Anda mengambil jurusan kursus yang berbeda dari sarjana, maka Anda perlu mengambil matrikulasi.

Matrikulasi adalah pembelajaran mata kuliah dasar sebagai pengantar pemahaman studi pada jurusan tertentu. Biasanya matrikulasi ini harus ditempuh bagi mahasiswa yang menempuh studi magister lintas jurusan. Beberapa mengenakan biaya tambahan untuk matrikulasi, tetapi beberapa tidak.

Tentukan Kampus yang Tepat

Sama halnya dengan menentukan jurusan, menentukan kampus juga penting. Pilih kampus setelah Anda tahu jurusan apa yang ingin Anda masuki. Untuk menentukan kampus yang tepat, Anda harus melihat profil kampus secara mendalam.

Hal utama yang perlu Anda ketahui adalah tentang akreditasi kampus dan akreditasi jurusan yang ingin Anda ambil. Hindari kampus dengan jurusan C atau kurang. Kalau bisa memilih akreditasi A, itu lebih baik. Tapi jika hanya B, itu sudah cukup. Akreditasi bisa sangat berpengaruh untuk melamar pekerjaan nantinya, baik di BUMN, swasta maupun sebagai tenaga pengajar.

Selanjutnya, kenali fasilitas yang disediakan oleh pihak kampus dan juga tenaga pengajarnya. Sistem pengajaran, mata pelajaran, biaya kuliah, dan akses ke kampus juga perlu dipelajari sebagai landasan untuk memilih kampus yang tepat. Kampus domestik atau internasional juga harus ditentukan. Ingat! Tidak semua kampus mengadakan studi pascasarjana.

Bersiaplah untuk Tes Akademik dan Tes Bahasa Inggris

Hampir semua kampus membutuhkan tes potensi akademik dan tes bahasa Inggris untuk masuk ke program Magister. Hanya saja, istilah yang digunakan untuk menyebut tes bisa berbeda. Ketentuan tentang nilai dan metode ujian untuk setiap kampus juga bisa berbeda.

Ada kampus yang mengizinkan tes dari luar, lalu hasilnya dikumpulkan. Ada juga yang hanya menerima tes yang diadakan di internal kampus saja. Yang terpenting, Anda harus mempersiapkan kedua tes tersebut.

Tes potensi akademik sangat mirip dengan tes psikologi, atau tes calon pegawai negeri sipil, atau tes masuk STAN dan sejenisnya. Jadi, Anda bisa belajar dari masalah serupa. Intinya mengasah logika dan pengetahuan umum.

Padahal tes bahasa Inggris umumnya mirip dengan tes TOEFL atau TOEIC atau IELTS. Untuk kondisi skor bisa berbeda-beda. Biasanya nilai minimal setara dengan TOEFL 450. Ada juga yang mensyaratkan lebih dari itu. Tapi, sangat jarang yang membutuhkan nilai kurang dari itu.

Siapkan Tema Penelitian untuk TESIS

Tidak semua kampus meminta tema penelitian skripsi di awal. Tapi, kebanyakan akan memintanya. Apalagi jika mengambil studi S2 dengan skema by research . Hanya saja, sebagian besar kampus di Indonesia tidak menyelenggarakan studi S2 berdasarkan penelitian .

Biasanya tema penelitian untuk skripsi yang diminta di awal hanya gambaran umum saja. Selain itu, tema ini tidak wajib digunakan sebagai tesis Anda nantinya. Secara umum, tema tesis masih bisa diubah. Deskripsi penelitian biasanya hanya digunakan untuk menguji minat Anda pada tema terkait sesuai dengan arah yang ingin Anda ambil.

Mengasah Keterampilan Menulis

Studi master akan menuntut Anda banyak untuk menghasilkan tulisan. Baik sebagai tugas biasa, esai , makalah , jurnal dan yang terpenting adalah skripsi. Jadi, penting bagi Anda untuk mengasah kemampuan menulis Anda. Banyak kejadian, mahasiswa S2 tidak pintar bahkan malas menulis.

Akibatnya, selain kesulitan dalam mengerjakan tugas, ia harus menempuh studi Magister ini dalam waktu yang lama hanya karena kesulitan dalam pembuatan tesis. Sekalipun Anda hanya menulis, tetapi jika Anda tidak menyukai kegiatan ini, Anda bisa sangat kesulitan.

Siapkan Biaya: Pilih Dana Pribadi atau Beasiswa?

Biaya juga penting dalam studi S2. Biaya studi S2 tentunya relatif lebih mahal dibandingkan studi sarjana. Untuk kampus swasta kecil, biaya per semester umumnya lebih dari 5 juta per semester.

Adapun perguruan tinggi negeri dan swasta favorit yang cukup besar biayanya bisa mencapai lebih dari sepuluh juga setiap semesternya. Biaya ini biasanya dikurangi jika Anda telah menempuh pendidikan selama dua tahun, dan telah menyelesaikan semua kursus teori.

Jadi, jika Anda ingin melanjutkan studi S2 dengan dana pribadi, pastikan Anda memiliki dana yang cukup. Tapi, jika ingin biaya yang lebih ringan, Anda bisa mencoba mencari beasiswa. Ada banyak beasiswa S2 yang tersedia yang bisa kamu coba. Sayangnya, sebagian besar beasiswa S2 ditujukan ke luar negeri.

Sedangkan beasiswa S2 dalam negeri, biasanya ketersediaannya lebih terbatas. Beasiswa publik dalam negeri yang tersedia hampir setiap tahun adalah Beasiswa Unggulan dan Beasiswa LPDP. Kalau untuk dosen bisa menggunakan beasiswa unggulan BUDI atau Dosen Indonesia.

Ada juga beasiswa lain dari perusahaan yang bisa Anda gunakan. Untuk mendapatkannya, kamu harus rajin – cek informasi beasiswa yang ada.

Jika Anda tertarik dengan beasiswa luar negeri, maka lebih baik Anda mempertimbangkan beasiswa yang memberikan dana penuh untuk biaya studi dan biaya hidup.

Perhatikan Ipk S1

Sebagian besar kampus memberikan patokan minimal IPk S1 sebagai syarat pendaftaran. Kampus-kampus terfavorit bahkan menetapkan Ipk minimal 3,25 untuk dapat melanjutkan studi ke jenjang magister di kampus tersebut. Namun, kebanyakan hanya menetapkan Ipk minimal 3,00.

Perhatikan Ipk S2 jika ingin melanjutkan S3

Nah ini juga jadi persiapan khusus ke depan, masih ingin melanjutkan S3. Perhatikan IPK yang kamu dapatkan di S2 nanti. Jangan sampai Anda mendapat nilai rendah. Sebab, persyaratan masuk S3 biasanya akan membutuhkan IPK yang relatif lebih tinggi.

Sebagian besar syaratnya adalah IPK S2 di atas 3,25. Bahkan ada yang meminta IPK lebih dari 3,5. Jadi, jika S2 Anda kurang dari itu, Anda akan kesulitan melanjutkan studi S3.

Perhatikan Target Waktu Belajar

Target rata-rata lama studi S2 adalah dua tahun. Beberapa bisa kurang dari itu, beberapa bisa lebih lama dari dua tahun. Namun, sangat jarang untuk gelar Master untuk belajar kurang dari 1,5 tahun. Apalagi jurusan yang tergolong sulit, seperti teknik.

Biasanya, semester 1 dan semester 2 adalah kelas teori. Semester berikutnya adalah persiapan tesis. Kalau skripsinya cepat, berarti kamu bisa lulus lebih cepat.

Peraturan pemerintah terbaru membatasi waktu studi maksimal 6 semester untuk Magister. Namun, terkadang ada pengecualian sehingga Anda bisa membeli lebih dari 6 semester waktu belajar. Tergantung kebijakan masing-masing kampus.

Nah, itulah hal-hal penting yang perlu Anda ketahui sebagai bentuk persiapan studi pasca sarjana atau pascasarjana. Cobalah. Dan semoga ilmu yang anda dapatkan bermanfaat nantinya.